Pati, Mitrapost.com – Kasi Pembinaan dan Monet Perpustakaan Arpusda Pati Juriah, mengungkapkan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 memaksa Arpusda untuk menunda beberapa program pembinaan di Perpustakaan di tingkat lembaga pendidikan hingga desa.
Kendati demikian, Gerakan Pati Literasi oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Pati masih terus berlanjut untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat lewat membaca.
Diketahui, baru-baru ini Arpusda Pati telah mengawal 8 perpustakaan untuk mendapatkan akreditasi nasional untuk menjamin kualitas kegiatan perpustakaan.
Pasalnya, di sejumlah tempat minat meminjam buku saat pandemi malah bertambah untuk mengisi aktivitas selama berdiam di rumah. Seiring bertambahnya minat baca masyakat kualitas perpustakaan juga harus ditambah.
“Untuk pembinaan Perpus desa sebelum pandemi ada. Biasanya disesuaikan kebutuhan. Satu tahun berapa titik ditentukan. Setelah pandemi dananya direfokusing dikembalikan pemerintah. Untuk pembinaan khusus untuk akreditasi perpustakaan di 8 titik. Untuk diikutkan akreditasi di Jakarta secara virtual,” kata Juariah kepada Mitrapost.com usai meninjau Perpustakaan Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo, Jumat (23/7/2021).
Selain delapan perpustakaan tersebut, Arpusda Pati juga telah membidik 200 perpustakaan lain untuk diikutkan akreditasi di periode berikutnya.
“Kemudian ada sosialisasi akreditasi perpustakaan daring, diikuti 200 lebih tidak perpus desa, SD, SMP, SMA perguruan tinggi. Diarahkan akreditasi perpustakaan,” imbuhnya.
Selain akreditasi, untuk suksesi Gerakan Pati Literasi Arpusda juga mendorong desa-desa se-Kabupaten Pati untuk menganggarkan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes)-nya untuk membangun perpustakaan di tingkat desa.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten