Pati, Mitrapost.com – Dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan situasi di segala sektor mengalami kelumpuhan, salah satunya bidan olahraga pencak silat.
Menurut salah seorang pesilat asal Desa Trimulyo, Kecamatan Kayen, Seniman. Ia mengaku kondisi di kancah seni bela diri tradisonal pencak silat mengalami kesulitan. Terutama dari segi pendanaan, minat murid, dan lain sebagainya.
Sehingga, dirinya berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan kepada para berbagai macam padepokan pencak silat di Kabupaten Pati. Karena pencak silat merupakan suatu seni bela diri asli Indonesia.
Ia merasa jika pesilat mengalami penurunan motivasi dalam latihan disebabkan minimnya gelaran kompetisi. Apalagi dengan adanya protokol kesehatan (prokes) membuat pesilat tidak bisa bergerak secara luwes dan fleksibel.
“Kondisi seperti ini membuat kami kesulitan dalam mengembangkan perguruan. Apalagi di tengah pandemi, jarang ada kompetisi sehingga membuat motivasi murid menurun,” ujar Seniman kepada Mitrapost.com, Kamis (19/8/2021).
“Selain itu, dengan prokes menyulitkan kami latihan secara maksimal,” imbuhnya.
Meskipun pencak silat memiliki wadah organisasi nasional bernama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Namun, ia menilai bahwa wadah tersebut belum mampu secara optimal dalam mendukung kemajuan pencak silat karena minimnya program pembinaan sampai pada level grass root.
Di sisi lain, seorang murid pencak silat dari Padepokan Harimau Kumbang, Tri Neneng Anjarsari sangat berharap kondisi pandemi segera berakhir supaya ia dan kawan-kawan dapat lebih semangat dalam mempersiapkan diri guna menatap gelaran kompetisi antar level.
“Saya berharap Corona segara selesai agar kami dapat mengukir prstasi melalui ajang perlombaan pencak silat yang ada,” ungkapnya.
Neneng mengakui jika dirinya sangat cinta terhadap olahraga seni bela diri pencak silat. Dengan kecintaannya pada pencak silat membuat dirinya memperoleh banyak pengetahuan, tentang olahraga tersebut maupun tentang hal-hal yang menyangkut keagamaan dan sosial. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati