Sementara, Bupati Sragen sekaligus sebagai vaksinator, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, untuk penyandang disabilitas yang belum melakukan vaksinasi maka akan dilakukan dengan cara door To door.
Sebab, menurutnya para penyandang disabilitas juga mendapatkan haknya untuk divaksinasi Covid-19 dalam rangka untuk menciptakan Herd Immunity (Kekebalan Kelompok).
“Ya, kami memutuskan jemput bola dengan vaksinasi door to door untuk ODGJ dan difabel. Ini belajar dari vaksinasi difabel beberapa waktu lalu di Sekretariat Daerah. Dari target 600 orang ternyata yang datang 150 orang. Oleh karenanya kami memutuskan untuk jemput bola,” terangnya.
Meski tidak semua penyandang disabilitas memenuhi syarat bisa disuntik vaksin. Sebab di antara mereka ada yang tak lolos screening.
“Misalnya tekanan darahnya tinggi, kan tidak bisa divaksin,” tuturnya.
Yang sekarang dilakukan Pemkab Sragen untuk mengejar target vaksinasi adalah dengan melakukan “jemput bola”. Mendatangi rumah warga, mengetuk pintu mereka, dan memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19. (*)