Pati, Mitrapost.com – Masuk wilayah level 2 Kabupaten Pati mulai longgarkan pembatasan di beberapa tempat strategis. Salah satunya destinasi wisata religi yang sudah diizinkan menerima pengunjung namun terbatas hanya untuk warga lokal Pati.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan, Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Edi Sulistyono. Kendati demikian ia menyebut pembukaan wisata religi belum diberlakukan secara legal lantaran potensi penularan Covid-19 masih tinggi.
“Yang khusus destinasi wisata religi belum. Kita mengizinkan tapi hanya untuk lokal orang Pati. sudah banyak yang buka walaupun secara resmi dibuka belum,” ungkap Edi kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantor Setda Pati.
Lebih lanjut, Edi tak menyebut kuota pembatasan pengunjung dan ketentuan operasional. Terkait kepastian kapan wisata religi ini akan dibuka sepenuhnya juga belum ditentukan waktunya.”Kita belum bisa menentukan kapan dibukanya. Kalau bisa secepatnya karena dampak ekonomi wisata itu kan luas,” ucapnya.
Namun yang jelas para pengelola diminta menyediakan sarana prasarana protokol kesehatan bagi wisatawan yang datang.
Pemkab Pati juga masih menerjunkan tim gabungan (TNI, Polri, dan Satpol PP) untuk memantau kerumunan dan menertibkan para wisatawan atau peziarah dari luar Pati.
Saat Mitrapost.com berkunjung ke makam Syaikh Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso, terpantau destinasi lebih ramai dibanding masa PPKM Darurat hingga Level 4. Lapak dan toko juga sudah mulai beroperasi, sementara tempat parkir yang biasanya dipadati bus-bus luar kota juga terlihat sepi.
Para pengunjung terlihat antusias dan khusuk berdoa di makam wali. Salah satu peziarah sekaligus alumni Pondok Kajen, Ana Fitriana mengatakan merasa antusias terhadap pelonggaran ziarah. Namun menurutnya aktivitas santri di sana masih dibatasi.
“Sudah ramai PPKM ini masih agak longgar. Tapi santri pondok kayaknya belum boleh keluar. Keluar paling cuma untuk mengaji,” ujar Ana.(*)
Wartawan Area Kabupaten Pati