Pati, Mitrapost.com– Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Hermain melansir curah hujan pada awal musim penghujan bulan ini masuk dalam kategori rendah. Seiring dengan hal tersebut dapat juga dipastikan bahwa potensi banjir musim penghujan tahun ini lebih kecil daripada musim penghujan tahun lalu.
“Ramalan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), lewat buku buletin di Peta Terbaca Pati potensi banjir rendah,” ujar Hermain kepada Mitrapost.com, pada Selasa (5/10/21).
Diprediksi bahwa curah hujan di Kabupaten Pati dari Oktober sampai November masih dalam kategori rendah, dengan intensitas curah hujan 50 milimeter pada bulan Oktober dan 70 milimeter pada Bulan November.
Kendati demikian ia tetap meminta masyarakat Kabupaten Pati untuk mewaspadai adanya genangan air pada bulan-bulan ini. Khususnya di beberapa wilayah pesisir seperti Kecamatan Tayu sampai Kecamatan Juwana, wilayah-wilayah tersebut menurutnya berpotensi akan mengalami curah hujan lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain.
Herman menjelaskan bahwa di wilayah lereng Kendeng yang berbatasan dengan Kabupaten Purwodadi dan Blora khususnya desa-desa di Kecamatan Sukolilo hingga Kecamatan Pucakwangi mempunyai hujan di atas normal.
“Wilayah yang sifat hujannya di atas normal, hanya di pesisir Tayu sampai Juwana dan lereng Kendeng khusus Desa Prawoto sampai Pucakwangi hanya yang berbatasan dengan Purwodadi dan Blora,” terang Hermain.
Selain potensi genangan air untuk masyarakat di wilayah Pati Selatan seperti Sukolilo, Gabus dan Pucakwangi. Desa-desa yang memiliki hamparan sawah yang luas dan tidak memiliki pohon besar juga diminta waspada terhadap bahaya bencanan angin puting beliung .
Meski potensinya kecil, bencana ini harus tetap diwaspadai karena bila bencana ini terjadi bisa menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati