“Pemerintah juga menggunakan pendekatan yang pertama dalam perlindungan sosial, bansos, yang kedua melalui pemberdayaan yaitu melalui pengembangan UMKM daerah,” ujarnya.
Melihat potensi tersebut, lanjut Ma’ruf, dirinya optimistis Jawa Tengah akan mencapai target penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten itu, pada akhir tahun 2021 nanti.
“Saya lihat beberapa kabupaten yang hari ini kita jadikan sasaran kemiskinan, banyak produknya yang sudah bagus, bahkan sudah diekspor. Dan potensi ini ingin kita terus kembangkan, sehingga proses kemiskinan secara menyeluruh segera dapat diatasi,” katanya.
Ma’ruf mengatakan, setidaknya ada 212 Kabupaten di seluruh Indonesia yang menjadi target penanggulangan kemiskinan ekstrem hingga 2024. Percepatan dilakukan mulai tahun ini, dengan target sasaran 35 Kabupaten di tujuh provinsi.
“Dari pertemuan ini kita harapkan adanya sinkronisasi penanganan, baik anggaran dari pusat, provinsi, maupun dari kabupaten. Ditambah, mungkin dari CSR dari juga filantropi termasuk Baznas, kemudian kita bisa selesaikan lima kabupaten di Jawa Tengah,” tandas Ma’ruf.