Mitrapost.com– Neraca dagang Indonesia tercatat surplus sejak 17 bulan lalu hingga saat ini. Hal ini berdampak positif bagi ekonomi Indonesia karena surplusnya dana 17 bulan berturut-turut.
Margo Yuwono selaku Kepala Badan Pusat Statistik mengungkapkan ekspor Indonesia pada tahun sebelumnya di periode yang sama mengalami kenaikan year on year (yoy) yaitu 47,64 persen. Tetapi pada bulan September ini dibanding dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 3,84 persen.
“Nilai ekspor September 2021 mencapai US$ 20,60 miliar turun 3,84% kalau dibandingkan Agustus 2021. Sementara itu ekspor September ini kalau dibandingkan September 2020 masih mengalami peningkatan dan peningkatannya cukup signifikan, meningkat 47,64%,” jelas Margo dalam konferensi pers virtual, pada Jumart (15/10/2021).
Sementara impor pada September ini mencapai US$ 16,23 miliar. Secara month to month atau dibandingkan Agustus 2021, impor mengalami penurunan 2,67%.
“Sementara jika dilihat secara year on year impor kita naik 40,31%,” tambahnya.
Berdasarkan informasi tersebut, perlu diketahui bahwa negara Indonesia mengalami surplus US$ 4,37 miliar. Pasalnya ekspor lebih besar dibanding impor.
Margo kemudian mengungkapkan neraca dagang Indonesia surplus selama 17 bulan.
“Neraca perdagangan Indonesia ini selama 17 bulan secara berturut-turut membukukan surplus,” ujar Margo.
Komoditas yang menyumbang surplus terbesar pada bulan September ini adalah lemak dan minyak hewan, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
“Sedangkan kalau kita lihat negara memberikan andil terhadap surplus terbesar itu berasal dari Amerika Serikat, India dan Filipina,” kata Margo.
Margo juga menjelaskan, Indonesia mencatat defisit dari Australia US$ 529,7 juta, Thailand US$ 346,8 juta dan Ukraina US$ 247,2 juta. Namun, Indonesia mencatat surplus dengan Amerika Serikat sebesar US$ 1,57 miliar, India US$ 718,6 juta, dan Filipina US$ 713,9 juta.
“Ukraina kita defisit sebesar US$ 247,2 juta kemudian kalau kita lihat komoditas penyebab defisit dengan Ukraina adalah komoditas serelia dan juga besi dan baja HS 72,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di DetikFinance dengan judul “Dua Jempol buat Neraca Dagang RI, Surplus 17 Bulan Berturut-turut”
Redaksi Mitrapost.com