“Kepada masyarakat kami imbau memelihara tanggul sungai dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Karena kami tidak ingin aliran air tersumbat sehingga sebabkan debit air meluap membanjiri pemukiman,” katanya kepada Mitrapost.com.
Dia memperkirakan pada November sampai dengan Januari 2022 curah hujan akan tinggi. Ia pun menambahkan jika antisipasi bencana juga dilakukan di wilayah pesisir Kabupaten Pati. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi. BPBD Kabupaten Pati dan sejumlah pihak turut melakukan penanaman mangrove.
“Pencegahan abrasi diprogramkan agar masyarakat terbebas dari pasangnya air laut yang masuk ke rumah warga sehingga pengikisan lahan akibat air laut teratasi,” ujarnya.
Menurutnya, penanaman mangrove tidak hanya bertujuan menanggulangi abrasi saja, tapi juga untuk budidaya kepiting, budidaya hutan bakau, dan pemanfaatan industri olahan dari tanaman bakau.
Beberapa upaya juga telah dilakukan BPBD Kabupaten Pati dalam membantu masyarakat ketika terjadi kekeringan.