Semarang, Mitrapost.com – Salah satu narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Oshita resmi jadi mualaf setelah ia mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam. Kondisi yang melatarbelakangi dirinya memeluk agama Islam lantaran sering melihat rekan satu selnya mengaji.
Oshita resmi memeluk agama Islam setelah mengikuti proses mengucapkan dua kalimat Syahadat yang dipandu oleh Ustadz Ikmal Jaya di Masjid At-Taubah Lapas, Semarang pada Sabtu (23/10/2021) lalu.
Dalam kegiatan tersebut rohaniawan agama Lapas Semarang, Suntoyo dan pegawai staf serta seluruh warga binaan muslim turut menyaksikan secara langsung.
“Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah,” ucap Oshita saat membacakan kalimat syahadat.
Kepala Lapas Semarang, Supriyanto mengatakan bahwa dirinya merasa terharu. Dirinya juga berharap, mualafnya narapidana tersebut harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat dan bukan suatu modus.
“Adanya peristiwa warga binaan yang berikrar untuk memeluk agama Islam, tentunya hal ini adalah kabar yang baik,” ujar Supriyanto Jumat (29/10/2021).
Ia mengatakan pembinaan yang diterapkan selama ini di Lapas banyak manfaat bagi para warga binaan.
“Mereka tersentuh hatinya sehingga mereka berpindah keyakinan ke agama Islam. Dengan telah berpindahnya mereka ke agama Islam sebagai umat muslim. Kami prioritaskan ke pondok pesantren lapas,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, setelah memeluk agama Islam seorang Oshita dapat mendalami Ilmu agama Islam, baik tentang tata cara salat, maupun tata cara membaca Al Qur’an serta mendalami Ilmu agama Islam di bidang lainnya.
“Semoga Oshita bisa menjadi muslim yang taat, selalu belajar tentang Islam dan tetap istiqomah,” ungkapnya.
Narapidana asal negara Nigeria ini mengaku jika ia mendapat dorongan hati dan bukan tanpa paksaan orang.
“Hati saya tergerak memeluk agama islam, dari situlah saya mulai belajar tentang Islam,” tutur Oshita.
Oshita yang terjerat kasus narkotika ini mengaku sering mendengar rekannya yang tiap hari mengaji. Sejak dia ditangkap polisi, Oshita kerap gelisah dan rekannya selalu meredam kegilisahannya.
Semenjak itu, ia sedikit demi sedikit belajar tentang ilmu agama Islam dan setelah benar-benar yakin dan memantapkan hati, keinginannya untuk masuk Islam langsung diapresiasi oleh pihak Lapas. (*)
Redaksi Mitrapost.com