Pati, Mitrapost.com – Organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Pati menilai, eks pekerja seks komersial (PSK) dan orang-orang yang terlibat dalam prostitusi perlu dikasihani.
Ketua BAMAG Kabupaten Pati, Pendeta (Pdt) Otniel Lumowa mengaku mendukung penutupan prostitusi yang dilakukan oleh pemerintah pada pertengahan Agustus lalu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sudah benar.
Otniel beralasan dengan adanya penutupan tersebut, generasi masyarakat Pati dapat terjaga dari hal-hal yang negatif, mulai seks bebas hingga obat-obatan terlarang.
“Yang kita pikirkan kita jangan sampai mengganggu generasi muda ke depan. Atas apapun yang dilakukan pemerintah kita memberi dukungan kaitannya itu,” ucapnya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, belum lama ini.
Namun ia berharap, langkah pemerintah tidak berhenti dalam penutupan saja, perlu adanya langkah lanjutan agar para pekerja seks komersial (PSK) dan orang-orang yang terlibat dalam kemaksiatan ini tidak kembali terjerumus dalam lubang yang sama.
Pdt Otniel berpendapat, harus ada pendampingan hingga pembinaan bagi para eks pekerja dan para wanita-wanita tuna susila. Ia mengatakan bencilah dosanya, tetapi jangan orangnya.
“Yang pasti bahasa saya kita benci dosanya, kasihi orangnya. Yang kita baru pikirkan bagaimana orang-orang yang terdampak ini supaya dapat bantuan. Ini tentunya berkaitan dengan ekonomi, yang mesti kita pikirkan,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berencana menggusur beberapa bangunan di salah satu prostitusi di Kabupaten Pati, yakni Lorog Indah atau Lorong Indah (LI).
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten