Video : Dampak Aplikasi Online, Pedagang Pasar Tradisional Sepi Pembeli

Pati, Mitrapost.com – Dalam rangka mengurangi risiko penularan virus corona, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati berinovasi dengan memanfaatkan aplikasi online.

Masyarakat bisa membeli berbagai macam barang tanpa keluar rumah. Mereka dapat membeli bahan makanan hingga barang melalui aplikasi ini.

Sayangnya, aplikasi ini menuai dampak bagi para pedagang pasar tradisional yang kurang menguasai teknologi. Beberapa kios dagangan terlihat sepi pengunjung. Dalam sehari, hanya berkisar 5-10 orang yang melakukan transaksi jual-beli offline.

Hal ini yang dialami salah satu pedagang buah di Pasar Puri Pati, Ramsu. Ia mangaku selama satu jam hanya satu orang yang membeli dagangannya.

“Saat ini, pagi sampai sore hanya lima pembeli saja. Sebelumnya, ya, lebih dari sepuluh orang,” ujar perempuan yang sudah berjualan di Pasar Puri sejak 26 tahun lalu ini.

Dia mengaku, sepinya pembeli semenjak adanya pandemi covid-19. Ditambah, adanya aplikasi online. Menurutnya, kebiasaan masyarakat memanfaatkan aplikasi online itu berdampak. Misalnya, memesan sayur dan buah dari rumah.

“COD-an beli melalui online. Yang beli di pasar itu jarang. Biasanya hanya para tengkulak atau pedagang rumahan,” paparnya.

Hal yang serupa juga dialami salah satu pedagang sembako di pasar itu. Kartinah mengaku, pembeli di Pasar Puri Baru masih sepi. “Penurunan ditambah karena adanya jual-beli online,” katanya.

Mereka tidak menerapkan berjualan online  karena merasa tidak bisa menggunakannya. “Saya berjualan semenjak di pasar lama. Saya sudah tua. Tidak bisa menggunakan aplikasi online itu,” papar Kartinah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati