Suwarni mengaku terkejut dengan kejadian yang menimpa anaknya. Pasalnya anak lelaki dari keluarga sederhana tersebut dikenal pendiam. Kasus dugaan kekerasan kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah.
Sementara itu, Kepala Madrasah, Larso mengatakan, mengakui hal tersebut. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menyelesaikan masalah ini dengan memanggil pelaku yang berjumlah empat siswa.
Dari pihak sekolah pun sudah memanggil pelaku dan orangtuanya pada tanggal 24 Oktober 2021. Pihaknya juga sudah memberikan sanksi kepada pelaku.
“Sanksi membayar uang perawatan dan membuat surat penyertaan agar tidak mengulangi lagi. Bila mengulangi lagi akan ditindak sesuai peraturan madrasah,” ujar Larso saat ditemui Mitrapost.com, Selasa (9/11/2021).
Selain ditanggung oleh orangtua pelaku, biaya perawatan juga ditanggung oleh pihak sekolah. “Sudah ada kesepakatan dan kami buat surat untuk ditandatangi bersama kedua belah pihak,” tuturnya.
Saat ini, kondisi korban sudah membaik serta sudah pulang dari rumah sakit sejak 3 hari lalu. “Diaknosanya pendarahan ringan,” tandasnya. (*)