Semarang, Mitrapost.com – Sebagai langkah untuk melakukan normalisasi drainase, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang akan membuat sistem penampungan air atau kantong air.
Kedepannya, sistem kantong air ini akan diujicoba di wilayah yang sering terendam air, seperti halnya di jalan Gajah.
“Desain kantong air ini belum ada di Semarang, kedepan akan kami coba diterapkan di wilayah yang kerap terendam misalnya di Jalan Gajah, dan lainnya,” kata Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung.
Sistem ini kata dia, bekerja untuk menampung air sementara saat air mengantre masuk ke saluran. Sehingga, air tidak akan menggenang di jalan saat terjadi hujan lebat dalam kurun waktu yang lama.
“Kita hindari pembebasan lahan, deasin ini akan dicoba saat melakukan normalisasi ataupun membuat saluran air,” tuturnya.
Ketika terjadi genangan, Rianung menjelaskan DPU mengupayakan genangan tidak berlangsung dalam waktu lama. Banjir kata dia, terjadi lantaran aliran air di drainase tidak lancar karena ada tumpukan sampah dan sedimentasi yang dibawa air.
Petugas pun dikerahkan untuk melakukan pengecekan aliran. Sehingga dapat diketahui, titik-titik mana saja yang menjadi penyebab terjadinya banjir.
“Seluruh pegawai DPU kami kerahkan. Kami cek aliran. Titik-titik yang jadi penyebab, kami carikan solusi. Yang perlu dibongkar segera dibongkar. Wilayah rawan banjir masih sama, tapi kami upayakan kalau bisa satu jam bisa surut,” paparnya.
Mengantisipasi terjadinya bencana banjir, Rianung mengatakan, DPU memastikan kondisi pompa siap digunakan. Total ada 34 pompa di wilayah timur, 11 pompa di wilayah tengah 1, 63 pompa di wilayah tengah 2, dan 11 pompa di wilayah barat.
“Semua pegawai DPU harus siap kalau banjir, bidang apupun semua turun saat terjadi banjir. Kami minta mereka standby,” tegasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com