5 Mitos Tentang Hujan di Berbagai Penjuru Dunia

Mitrapost.comMusim hujan telah datang. Walau kita telah diajarkan mengenai proses turunnya hujan, nyatanya banyak mitos tentang hujan datang dari berbagai belahan yang masih dipercaya. Mulai dari yang unik sampai kurang masuk akal.

Berikut beberapa mitos tentang hujan yang masih dipercaya di seluruh dunia:

1. Sapi duduk dipercaya akan turun hujan

Hewan memang memiliki insting yang lebih kuat dari manusia, tak jarang perilaku hewan memberi kita petunjuk akan terjadinya suatu peristiwa alam. Di Inggris, sapi jadi salah satu hewan yang menandakan datangnya hujan. Saat hujan mendekat sapi akan mulai duduk di tanah.

Mitos satu ini punya penjelasan ilmiah. Sapi akan duduk untuk menjaga panas tubuhnya, maka di hari yang cerah kita melihat banyak sapi berdiri dan berjalan untuk menurunkan suhu tubuhnya. Sedangkan saat hujan datang suhu udara akan turun, sehingga mereka akan duduk untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. Hewan lain yang dapat menandakan turunnya hujan adalah burung, jangkrik, dan lebah.

2. Boneka pengusir hujan

Teru teru bozu adalah boneka yang banyak dibuat anak-anak Jepang untuk mengusir hujan. Boneka yang dibuat dari kertas dan diisi kapas ini kemudian digantungkan di jendela dengan harapan dapat membatalkan turunnya hujan.

Meski punya sejarah yang kelam, tradisi membuat teru teru bozu untuk mengusir hujan mulai populer zaman Edo. Biasanya anak-anak kecil Jepang akan membuat teru teru bozu dan memohon hujan berhenti agar mereka dapat kembali bermain bersama di taman.

3. Langit pagi berwarna merah

Salah satu pepatah yang telah lama diturunkan dan dipercaya budaya barat adalah “Red Sky At Night, Sailor’s Delight; Red Sky In The Morning, Sailors Take Warning.” Biasanya warna merah dihubungkan dengan hawa yang berarti hari akan cerah, tapi mitos satu ini beda. Pepatah ini berarti, jika langit sore berwarna merah maka besok cuacanya cerah dan jika langit pagi berwarna merah berarti hari itu akan terjadi badai.

Warna merah pada langit menandakan tingkat kelembapan udara suatu wilayah. Langit yang merah pada sore hari berarti udara sedang kering karena debu bisa beterbangan di udara. Sedangkan langit pagi yang merah menandakan kelembapan udara sedang tinggi dan hujan akan turun.

4. Pindah saat musim penghujan dianggap datangkan untung

Mitos satu ini datang dari Korea. Pindah saat cuaca hujan memang ribet dan susah, tapi masyarakat Korea justru senang saat hujan mengiringi acara pindahan mereka. Menurut orang-orang tua di sana, pindah saat hari sedang hujan akan membawa banyak rezeki.

Bukan hanya rezeki berupa materi, hujan saat pindahan dihubungkan dengan kejadian dan memori baik yang akan dialami seseorang saat memulai hidupnya di lingkungan baru.

5. Hujan di cuaca terik

Hujan di cuaca terik memang aneh, gak heran banyak mitos yang dipercaya orang Indonesia tentang fenomena satu ini. Masyarakat Jawa percaya hujan saat cuaca panas adalah perwujudan dari keringat genderuwo atau kuntilanak yang sedang melahirkan. Hampir mirip, masyarakat Banten percaya bahwa hujan mendadak saat matahari terik berarti ada singa yang sedang melahirkan. Mitos dari Indonesia unik banget, ya.

Ternyata mitos tentang hujan tidak hanya ada di Indonesia. Negara-negara maju seperti Inggris, Korea, dan Jepang juga punya mitos tentang hujan yang masih banyak dipercaya sampai sekarang. (*)

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati