Mitrapost.com – Sejak minggu pagi setelah ibadah selesai ( 28 November 2021) jemaat GITJ Trangkil bersama-sama merangkai pohon natal yang terbuat dari limbah botol plastik air mineral. Kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi selama sepuluh tahun terakhir dan biasanya di mulai setiap akhir November untuk persiapan menyambut hari raya Natal pada bulan Desember.
Kegiatan yang di koordinatori oleh aktifis Gereja Bapak Ragil Suprapto ini mendapatkan banyak apresiasi dari seluruh Jemaat sebab dari kegiatan tersebut dapat memupuk kesadaran kebersamaan dan solidaritas di antara Jemaat GITJ Trangkil khususnya pada momen perayaan Natal.
Sekitar kurang lebih 3000 limbah botol air mineral yang terkumpul, berhasil dirangkai oleh jemaat menjadi Pohon Natal yang menyerupai pohon cemara dan dapat berdiri kokoh sekitar 7 meter di halaman Gereja, yang kebetulan berada tepat di depan balai desa Trangkil yang adalah jalan lalu lintas utama warga desa Trangkil menuju Pabrik Gula Trangkil.
Keindahan Pohon Natal semakin jelas ketika malam tiba, sebab Pohon Natal tersebut disertai dengan hiasan lampu LED yang bermacam-macam warna, sehingga mengundang ketakjuban warga sekitar untuk sekedar melihat/menoleh, bahkan menyempatkan diri untuk berfoto selfie demi kebutuhan eksistensi di media sosial.
Pada tahun ini jemaat GITJ Trangkil akan melaksanakan kebaktian Natal dengan sederhana, melihat situasi Pandemi Covid-19 yang belum selesai. Namun, walau demikian, jemaat GITJ Trangkil tidak akan surut menghayati hari kelahiran Kristus Yesus sebagai juru selamat dengan penuh hikmat.
Sebaliknya, kesederhanaan pada momen Natal tahun ini, juga sebagai bentuk undangan kepada seluruh jemaat untuk memiliki solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 sekaligus apresiasi kepada seluruh elemen yang sudah bekerja untuk menekan laju pertumbuhan pandemi Covid-19. Mulai dari pemerintah, TNI/POLRI, tenaga medis, serta masyarakat sipil yang dengan sukarela menjadi relawan.
Pada akhirnya, kehadiran pohon natal di GITJ Trangkil, menjadi tanda simbolis yang memberi pesan, meskipun dunia di dera kerapuhan pandemi Covid-19, harapan tidak akan hilang. Justru sebaliknya, harapan akan tetap terpancar, manakala seluruh manusia dari beragam etnis, suku, dan agama dapat bersolidaritas, bersatu, dan bekerjasama untuk saling membantu dan berbela rasa agar pandemi segera berakhir. (*)
Redaksi Mitrapost.com