Mitrapost.com– Teddy Hidayat, pakar kejiwaan mengatakan hasil analisis terhadap Herry Wirawan, pemerkosan santri mempunyai tanda-tanda psikopat.
Dilansir dari Detik News, Teddy menuturkan bahwa Herry mengalami gangguan penilaian ( judgement ) yang membuatnya tidak mampu membedakan antara mana yang pantas atau tidak pantas, mana yang boleh dan tidak boleh, mana yang baik dan yang tidak baik, dan mana yang bermoral atau tidak bermoral.
“Semua aturan, disiplin dan norma yang berlaku dilanggar untuk memuaskan dorongan id atau nafsunya. Super ego atau hati nuraninya dikuasai oleh id atau nafsunya. Pada pelaku ditemukan superego lacunae yang karakteristik untuk psikopat. Seseorang dengan psikopat dapat dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum, yaitu di pengadilan anak yang dilakukan secara tertutup,” kata Teddy dikutip dari Detik News, Senin (13/12/2021).
Dalam hal ini, Teddy mengatakan psikopat sulit belajar dari pengalaman karena tidak merasa bersalah. Hal ini membuat mereka cenderung mengulangi perbuatannya.
Teddy mengatakan kekerasan seksual pada anak banyak terjadi di masyarakat, namun tersembunyi. Ia menuturkan bahwa sebenarnya masih ada Sembilan kasus lain yang tidak dilaporkan oleh korban.
Perlu diketahui sebelumnya, Herry Wirawan adalah pemimpin pondok pesantren di Bandung yang memperkosa 12 santriwatinya.
Akibat perbuatannya tersebut, Sembilan santriwati melahirkan bayi yang tidak berdosa dari hubungan terlarang.
Selain itu, Herry Wirawan diketahui mengeksploitasi para korban dan anak yang dilahirkan korban untuk dijadikan alat mendapatkan sumbangan. Bahkan, korban yang berasal dari keluarga tak mampu.
Dalam hal ini beberapa korban masih berada di bawah umur dan diperkerjakan sebagai kuli bangunan. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Analisis Pakar Kejiwaan: Herry Wirawan Miliki Karakteristik Psikopat”
Redaksi Mitrapost.com