Pati, Mitrapost.com – Program minyak goreng satu harga Rp14 ribu dari pemerintah, menuai polemik di masyarakat.
Belum ada sepekan diberlakukan, sudah terjadi kelangkaan minyak goreng di sejumlah pusat perbelanjaan di Pati.
Saat mitrapost.com menyambangi ritel Alfamart di area alun-alun Pati, terlihat rak tempat minyak goreng sudah kosong. Nevy Imelda karyawan setempat mengatakan, sejak awal kebijakan minyak goreng satu harga diterapkan, rak minyak goreng selalu kosong karena diserbu pembeli sejak pagi.
Bahkan menurut Imel, sebelum kebijakan operasi pasar ini diberlakukan, pihaknya tidak pernah kekurangan stok minyak goreng kemasan.
“Sebelum ada subsidi stok terjaga, selalu ada. Tapi setelah adanya subsidi cepat habis,” ujar Imel saat diwawancara, Senin (23/1/2022).
Imel mengatakan, untuk meminimalisir penimbunan minyak oleh pembeli, pihak managemen menerapkan aturan pembatasan pembelian minyak goreng maksimal satu orang satu kemasan.
“Kami tidak membatasi siapa yang beli, itu bukan kewenangan saya. Yang penting sudah diingatkan satu orang hanya boleh belanja satu minyak goreng,” Terang Imel.
Perlu diketahui, kebijakan satu harga minyak goreng Rp14 ribu per liter adalah program operasi pasar dari pemerintah yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta pelaku UMKM.
Di Alfamart alun-alun Harga Rp14.000 untuk minyak goreng kemasan 1 liter diberlakukan untuk seluruh merek seperti Sania, Bimoli, dan Tropical.
Hadi Santosa, Kepala Disdagperin Pati, dalam wawancara terpisah mengatakan, program ini akan diberlakukan di seluruh ritel modern di Pati secara bertahap.
Tak hanya ritel modern, program ini juga akan menyasar pasar tradisional agar masyarakat sipil semakin mudah mengakses minyak goreng. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati