Rembang, Mitrapost.com – Pasca terjadinya longsor yang mengakibatkan jalan alternatif penghubung antar daerah di Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTARU) Kabupaten Rembang mulai mengirimkan sejumlah alat berat untuk memperbaiki jalan yang rusak.
Hujan deras yang menerpa Desa Maguan selama beberapa hari menjadi penyebab longsornya tanah yang mengakibatkan jalan alternatif penghubung dua kabupaten amblas.
Akibat bencana hidrometeorologi itu, akses mobilisasi masyarakat yang melewati jalan tersebut sempat terganggu. Setelah adanya longsor, di sekitar kejadian masih terdapat keretakan sepanjang 26 sentimeter yang membahayakan pengguna jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang yang pertama kali menerima laporan warga pada Jumat (11/3/2022) kemarin, segera mengevakuasi agar lalu lintas kembali stabil.
Pantauan dari BPBD Kabupaten Rembang, longsornya ruas jalan yang mengakibatkan jalan penghubung dua kabupaten itu amblas dikarenakan jenis tanah sekitar lokasi cukup gembur dan rawan longsor.
“Ini gara-gara jenis tanahnya yang gembur dan lokasi sungai yang dekat dengan jalan langsung sehingga rawan terjadi longsor,” jelas Sri Jarwati selaku Kepala BPBD Kabupaten Rembang.
Kepala DPUTARU Kabupaten Rembang, Ganti Arto Stephanus mengungkapkan jika pihaknya tengah melakukan perbaikan sementara.
“Saat ini kami kirimkan petugas dan alat berat untuk perbaikan sementara, karena jalannya itu amblas cukup dalam jadi kalau dengan tenaga manusia tidak mungkin kuat,” terangnya, Senin (14/3/2022).
Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan tingkat kerusakan akibat bencana longsor tersebut. Oleh karena itu, perbaikan akan dilakukan apabila evaluasi telah selesai dilaksanakan.
“Kita lihat dulu seberapa dalam, kita hitung dan baru dilakukan perencanaan untuk perbaikan selanjutnya, jadi mungkin tidak langsung diperbaiki seperti semula. Ada tahapannya,” tandasnya. (*)