Lawan Firaun, Nabi Harun jadi Sahabat Setia Nabi Musa

“ ada pula menimpa pembunuhan yang dahulu kulakukan ialah akibat godaan setan, tetapi kejadian itu kesimpulannya jadi rahmat terselubung bagiku. Karena dalam pengembaraanku sehabis saya melarikan diri dari negerimu, saya dikaruniai hikmah serta ilmu oleh Allah serta saya diutus selaku rasul, hingga datangilah saya kepadamu buat mengajak engkau serta kaummu menyembah Allah serta meninggalkan kedzaliman dan penindasanmu terhadap bani Israil.”

Fir’ aun yang mengaku dirinya merupakan Tuhan bertanya kepada nabi Musa as:“ Siapakah Tuhan alam semesta ini?”

Lalu nabi Musa as menanggapi yang ditunjukkan kepada Fir’ aun serta para pengawalnya:“ Dialah tuhan langit serta bumi serta seluruh yang terdapat di antara keduanya, bila betul- betul kamu mengenali rahasia kekuasaan Ilahi yang tersimpan di dalamnya.”

Fir’ aun menyangkal perkataan Nabi Musa as:“ tidak! Seluruh itu cumalah omong kosong belaka! Kau ini Musa serta Harun rasanya kamu berdua sudah jadi edan! Kamu sudah berdialog ngelantur tidak karuan ke mana!”

Musa menanggapi: tuhanku serta Tuhan kamu merupakan yang memahami Timur serta Barat, Tuhan yang terdapat diantara keduanya, bila kamu itu merupakan orang- orang yang berakal.”

Nabi Harun serta Nabi Musa tidak henti- hentinya mengantarkan dakwah agama Allah kepada raja Fir’ aun serta para pengikutnya. Tetapi Fir’ aun yang sombong itu senantiasa saja dalam pendiriannya. Malah malah dia baik menanyakan Tuhan yang disembah nabi Harun as serta nabi Musa as, bukan buat diimani melainkan buat diselidiki.

Baca Juga :   Sebanyak 106 Siswa Ikuti Seleksi Paskibra Kabupaten Pati

Bersemangat Dakwah Nabi Musa Bersama Nabi Harun yang tidak Tahu Menyerah

Sebagian hari setelah itu berkumpullah para pakar sihir di tempat yang sudah didetetapkan. Rakyat berbondong- bondong turut melihat pula adu keahlian sihir itu. Sehabis nabi Harun serta nabi Musa tiba serta seluruh berkumpul, Fir’ aun berikan aba- aba supaya pertandingan diawali. Nabi musa mempersilahkan kebolehan lebih dulu. Setelah itu para pengawal Fir’ aun melemparkan tali- tali serta tongkat yang mereka lemparkan itu berganti jadi ular, jumlahnya ribuan ekor kecil- kecil.

Fir’ aun tertawa bangga melihat kebolehan para pakar sihirnya. Rakyat banyak terpukau. Ini memanglah jadi tujuan Fir’ aun, bila para pakar sihir itu bisa mengalahkan Musa hingga hancurlah keyakinan rakyat atas kebenaran dakwah nabi Musa serta nabi Harun.

Tetapi dengan rasa tenang nabi Musa melemparkan tongkatnya, tongkat tersebut lekas berganti jadi ular yang sangat besar serta langsung dengan lahap memakan ular- ular para pakar sihir Fir’ aun.

Waktu pendek ular- ular para pakar sihir itu habis ditelan ular nabi Musa. Para pakar sihir terbelalak heran, apa yang ditampilkan Nabi Musa tidaklah sihir yang semacam mereka pelajari dari setan. Sadar hendak perihal itu para pakar sihir sama berlutut serta melaporkan diri jadi pengikut ajaran nabi Musa. Mereka bertobat serta cuma hendak menyembah Allah saja.

Baca Juga :   Video : 5 Tempat Wisata Indonesia yang Diakui Dunia

Fir’ aun juga sangat murka sebab perihal itu. Nabi Musa serta nabi Harun sukses mengalahkan Fir’ aun serta para pengikut nabi Musa

kian lama terus menjadi banyak jumlahnya, karena ajaran nabi Musa sangat jelas mengangkut harkat kemanusiaan. Membimbing manusia supaya berbudi pekerti mulia, serta mereka dihormati selaku makhluk Tuhan sama semacam yang lain.

Nabi Harun jadi Pemimpin Sedangkan Bani Israil serta Wafatnya

Nabi Harun tidak dibawa oleh nabi Musa ke Bukit Thursina. Ia bertugas mengetuai Bani Israil sepanjang ditinggal oleh nabi Musa. Nabi Harun seseorang dirilah yang mengalami Samiri sebagian Bani israil yang ingin menerima ajakan Samiri buat menyembah arca anak sapi. Kala nabi Musa asturun dari bukit Thursina dia kaget, kaumnya sudah tersesat.

Mereka berpesta pora serta menyembah arca anak sapi yang dibuat dari emas. Nabi Musa as menegur saudaranya ialah nabi Harun

yang sudah dititipi supaya melindungi ummatnya. Nabi harun as mengatakan kalau dia telah memperingatkan mereka tetapi tidak menganggapnya sebelah mata, sebab Nabi Harun as dikira orang yang lemah.

Baca Juga :   Ilmuwan Teliti Mumi Firaun dengan Teknologi Digital, Hasilnya Mengejutkan

Sehabis diselidiki nyatanya samirilah orang yang mengajak orang- orang itu membuat arca anak sapi serta menyembahnya. Nabi Musa

marah sekali, setelah itu Samiri diusir, tidak boleh berteman dengan warga. Karena Samiri terserang kutukan, bila dia dijamah ataupun memegang manusia hingga tubuhnya hendak jadi demam- panas seperti itu siksa di dunia, ada pula nanti akhirat dia hendak dimasukkan ke dalam neraka.

Cerita nabi Harun yang mendampingi Nabi Musa

dalam berdakwah tidak menyudahi begitu saja Grameds walaupun terjalin pemberontakan. Keduanya senantiasa menyeru kepada agama Allah. Nabi Harun serta nabi Musa

yang dikala itu hendak masuk ke kawasan Kan’ an memperoleh penolakan. Mereka kesimpulannya mengarah sesuatu wilayah sampai hingga di Gunung Hor, di kawasan perbatasan Edom.

Cocok perintah Allah, nabi Harun serta nabi Musa mendaki gunung tersebut bersama Eleazar- putra nabi Harun. Di puncak Gunung Hor seperti itu Nabi Harun meninggal. Berita meninggalnya Nabi Harun terdengar oleh segala bangsa Israil. Mereka menangis serta merasa kehabisan panutan dikala nabi Harun meninggal

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati