Lawan Firaun, Nabi Harun jadi Sahabat Setia Nabi Musa

Mitrapost.com – Kisah Nabi Harun as, saudara Nabi Musa dapat menjadi tauladan bagi masyarakat. Nabi Harun as dengan setia mendampingi Nabi Musa melawan Firaun dan berdakwah kepada umatnya.

Nabi Harun merupakan Muhammad al- Wasfhi disebutkan dalam Tarikh al- Anbiya’ wa ar- Rusul wa al- Irtibath a- Zamani wa al-’ Aqaidi. Kita ketahui bahwasanya nabi Harun merupakan putra dari Imran ibn Quhat ibn Lawi ibn Ya’ qub ibn Ishaq ibn Ibrahim. Sebaliknya ibn Harun merupakan Yukabid, kerabat wanita Quhat serta bibi dari Imran sendiri. Dari Imran yukabid melahirkan 3 orang anak, ialah satu wanita yang bernama Maryam, serta 2 pria yang bernama Harun serta Musa.

Lawi ialah kerabat satu bapak dari nabi Yusuf a. s. Lawi bersama saudara- saudaranya yang lain, dan keluarga tiap- tiap bersama nabi Ya’ qub diajak pindah oleh nabi Yusuf dari Madyan ke Mesir. keluarga besar nabi Ya’ qub seperti itu generasi awal Bani Israil yang menetap di Mesir. mereka tumbuh dengan kilat, bekerja dengan aktif dalam bidang pertanian serta peternakan sehingga memunculkan kecemburuan serta ketakutan bangsa Mesir.

Nabi Harun diutus jadi Pasangan Nabi Musa kala Allah SWT dengan mengutus nabi Harun selaku pasangan nabi Musa dalam dakwah memberitahukan agama Islam pada dikala itu. Diceritakan kalau nabi Musa

tidak begitu fasih dalam berdialog sebab kekakuan pada lidahnya. Hingga dari itu, nabi Musa berdoa kepada Allah buat dijadikannya nabi Harun as, kakak kandungnya sekalian selaku sahabat dalam dakwahnya.

Baca Juga :   Sebanyak 106 Siswa Ikuti Seleksi Paskibra Kabupaten Pati

“ serta jadikanlah untukku seseorang pembantu dari keluargaku,( ialah harun, saudaraku, teguhkanlah kekuatanku dengan( terdapatnya) ia, serta jadikanlah ia sahabat dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada- Mu.”( Qs. Qasas: 30- 33).

Raja Fir’ aun di masa nabi Musa tersebut memanglah populer kejam apalagi di juluki selaku seburuk- buruknya manusia sebab mengaku kalau dirinya merupakan Tuhan. Kedua kerabat Musa serta Harun silih bekerja sama membimbing kalangan Bani Israil supaya menyembah kepada Allah ta’ ala. Tugas dari Nabi Harun dalam perihal ini yakni selaku juru bicara nabi Musa yang tidak fasih dalam berdialog.

 

Nabi Musa mengadu kepada Allah tentang kekakuan lidahnya, sebab itu tidak bisa berdialog dengan fasih. Sehingga diutuslah nabi Harun dalam mengantarkan bermacam berbagai dakwahnya. Dari perihal tersebut, nabi Harun kesimpulannya menemukan wahyu dari Allah serta keduanya berdakwah bersama- sama. Setelah itu Nabi Harun. serta nabi Musa kemudian berangkat mengarah istana raja Fir’ aun buat menyerukan jalur kebenaran.

Nabi Harun serta Nabi Musa Menemui Fir’ aun

Sesungguhnya Nabi Musa serta Nabi Harun merasa khawatir pula apabila mengingat kebengisan serta kekejaman Fir’ aun, saat ini mereka wajib menghadap raja yang durhaka itu serta mengajaknya bertaubat kembali kejalan yang benar. Apakah Fir’ aun serta pengikutnya ingin menerima ajakan mereka berdua? Apakah malah mereka tidak lekas ditangkap, dijebloskan ke dalam penjara serta disiksa oleh para algojo Fir’ aun yang sadis tidak tahu ampun?

Baca Juga :   Video : 5 Tempat Wisata Indonesia yang Diakui Dunia

 

Tetapi rasa khawatir itu lekas di hapus dengan Firman Allah yang mengabarkan jaminan keselamatan untuk keduanya kalau mereka berdua hendak dilindungi serta dipelihara Allah Yang Maha Mendengar serta Maha Memandang:

“ Pergilah engkau beserta saudaramu dengan bawa isyarat( kekuasaan)- Ku, serta janganlah kalian berdua lalai mengingat- Ku; pergilah kalian berdua kepada Fir‘ aun, sebab ia betul- betul sudah melampaui batasan; hingga berbicaralah kalian berdua kepadanya( Fir‘ aun) dengan perkata yang lemah lembut, mudah- mudahan ia sadar ataupun khawatir. Keduanya mengatakan, Ya Tuhan kami, sangat, kami takut ia hendak lekas menyiksa kami ataupun hendak meningkat melampaui batasan, Ia( Allah) berfirman, Janganlah kalian berdua takut, sebetulnya Saya bersama kalian berdua, Saya mendengar serta memandang. Hingga pergilah kalian berdua kepadanya( Fir‘ aun) serta katakanlah, Sangat, kami berdua merupakan utusan Tuhanmu, hingga lepaskanlah Bani Israil bersama kami serta janganlah engkau menyiksa mereka. Sangat, kami tiba kepadamu dengan bawa fakta( atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Serta keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang menjajaki petunjuk.”( Qs. Taha: 42- 47).

Bersama- sama setelah itu mereka menghadap Fir’ aun, berjumpa dengan raja yang mengaku Tuhan tidaklah perihal yang gampang. Mereka wajib lewat liku- liku birokrasi serta protokoler yang rumit. Tetapi kesimpulannya mereka bisa berjumpa pula, Firaun didampingi sebagian penasihat serta para pejabat pemerintah yang lain.

Baca Juga :   Ilmuwan Teliti Mumi Firaun dengan Teknologi Digital, Hasilnya Mengejutkan

“ Siapakah kalian berdua ini?” tanya Firaun.

Musa menanggapi:“ kami Musa serta Harun ialah pesuruh Allah. Kami diutus kepadamu supaya kau melepaskan bani Israil dari perbudakan serta penindasanmu serta menyerahkannya kepada kami supaya mereka menyembah kepada Allah dengan bebas serta menjauhi siksaanmu.”

Fir’ aun tertawa sinis serta mengejek Musa dengan berkata kalau Musa tidak ketahui diri. Dahulu dia asuh serta dibesarkan di istana Mesir saat ini malah berbaik menentang Fir’ aun. Musa dikira orang yang tidak ketahui balas budi.

Nabi Musa menanggapi kalau seluruh itu disebabkan ulah si raja sendiri. Seandainya Fir’ aun tidak memerintahkan menewaskan balita pria, tidak bisa jadi dia dihanyutkan di sungai Nil serta kesimpulannya nabi Musa merasa tidak berhutang budi sama sekali kepada Fir’ aun sendiri yang menimbulkan seluruh itu terjalin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati