Pati, Mitrapost.com – Sejumlah anak-anak dan pemuda di Pati melakukan aktivitas menunggu berbuka atau ngabuburit dengan cara berbeda, yakni dengan olahraga jemparingan atau panahan Mataram.
Kegiatan ini rutin digelar di lapangan SMPN 02 Kabupaten Pati hampir setiap sore mulai pukul 15.30-16.30 WIB, Kecuali hari Minggu.
Para peserta yang mengikuti acara ini secara bergantian membidik target berbentuk bandulan dengan berukuran 20×3 cm.
Gendes Maheswari Hartejo, salah seorang peserta mengaku senang meski baru pertama kali merasakan sensasi jemparingan.
“Saya kenal panahan sejak kelas 1 karena menyenangkan. Baru kali ini Jemparingan Mataraman. Ini juga menyenangkan,” kata Siswa kelas 4 SDN Pati Itu.
Acara ngabuburit ini diinisiasi oleh komunitas Cendekia Archery Team (CAT) Pati, bersama komunitas Jemparing Pesantenan Pati (JPP).
Acara ngabuburit memanah bareng ini dimaksudkan untuk melatih ketangkasan para peserta, sekaligus memperkenalkan olahraga tradisional memanah kepada kawula muda.
Tak hanya itu, olahraga memanah juga digadang-gadang merupakan olahraga sunnah yang dianjurkan rasul, sehingga selain berolahraga, kegiatan ini juga diharapkan bernilai pahala.
Muhammad Nur Huda, Ketua CAT Pati menjelaskan bahwa olahraga Jemparingan atau patahan merupakan warisan kebudayaan Kesultanan Mataram yang di zaman modern ini mulai ditinggalkan.
“Agar anak-anak juga mempunyai panahan tradisi Mataraman. Edukasi ini menjamin kelestarian budaya Jawa. Dikhawatirkan dengan adanya teknologi anak tahunya hanya panah olympic padahal kita punya tradisi panahan Mataraman,” tandas dia.
Tak seperti peralatan panahan olympic, Jemparingan atau panahan Mataraman, murni menggunakan filling untuk memanah tanpa alat pembidik maupun penstabil busur serta meredam getaran. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati






