Mitrapost.com – Makhluk gaib atau jin mempunyai hidup yang berdampingan dengan manusia. Namun seringkali eksistensi makhluk gaib sering menajdi pertanyaan bagi manusia.
Diketahui bahwa foto-foto atau video viral tentang keberadaan makhluk halus sering beredar di media sosial.
Dikutip dari Detik News, Habib Nabiel Al Musawa, dikutip dari Islam Itu Indah menjelaskan ada istilah jin dan setan.
Akan tetapi, keduanya memiliki penjelasan yang berbeda. Perkara apakah manusia bisa melihat langsung bentuk jin? Hal itu dipastikan, manusia tak bisa melihat dalam bentuk yang sebenarnya.
Berikut penjelasan lengkap Habib Nabiel Al Musawa:
Jadi ada beberapa istilah kalau jin itu makhluk jadi jamaknya jan. Sementara syaitan (setan) jamaknya syayathin itu adalah sifat. Manusia ketika dia jahat disebut syaitan (setan). Kemudian macam-macam, syaitan (setan) itu sifat. Ada lagi iblis, iblis itu rajanya. Raja jin yang jahat.
Kemudian saya ingin menyampaikan dulu secara syariat Islam, kaidah Islam, keberadaan atau eksistensi daripada keberadaan jin itu kita wajib mengimani. Jadi bahwa jin itu ada, itu ada wajib kita imani. Kenapa? karena dia disebutkan dalam Al Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW dan disepakati oleh para ulama.
Bahkan dalam Al Quran itu ada surat Al Jin.
… قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا يَهْدِىٓ إِلَى ٱلرُّشْ
Kata Allah SWT:
Katakan wahai Muhammad telah diwahyukan kepadamu sudah diperdengarkan golongan jin dalam bacaan Al Quran ini. Lalu mereka (jin) mengatakan, kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan itu Al Quran.
Artinya keberadaan dia (jin), eksistensinya, wajib kita imani. Tapi bahwa apakah itu, bila ada gambar (yang tertangkap kamera) itu jin atau bukan tidak wajib mengimaninya. Karena belum tentu takutnya itu bikinan, karena kita tahu teknik itu macam-macam, ada dibikin pakai benang lalu dihilangkan pakai aplikasi benangnya tak kelihatan dan itunya (sosok yang dikira jin atau makhluk gaib) bergerak. Jadi kalau kasusnya kita tidak wajib mengimani. Tapi, eksistensinya.
Kemudian apakah manusia bisa melihat makhluk itu? Dalam bentuk sebenarnya di dalam syariat, itu manusia tidak bisa melihat bentuk yang sebenarnya. Makhluk gaib itu bukan hanya jin, ada malaikat. Malaikat dalam bentuk aslinya kita juga tidak bisa melihatnya. Tapi, dalam bentuk dia penjelmaan itu bisa.
Disebutkan dalam salah satu surat, yaitu surat An Najm, bahwa Rasulullah SAW pernah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya.
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
Kata Allah SWT:
Sungguh Muhammad itu sudah melihat Jibril dalam bentuk sebenarnya. Ketika di Sidratul Muntaha.
Dalam hadis dikatakan tingginya sampai ke langit, memiliki 650 sayap. Seperti apa? Wallahualam bishawaf.
Tetapi, malaikat dalam bentuk yang penjelmaannya, manusia bisa melihat. Dalam suatu hadis dikatakan bahwa Sayidina Ummar bin Khatab meriwayatkan ada seorang rambutnya sangat hitam lalu pakaiannya sangat putih, datang kepada Rasulullah SAW ketemu lalau tanya ‘Ya Muhammad ceritakan kepada saya apa itu iman?’
Jadi malaikat dalam penjelmaan manusia bisa melihatnya, kalau dia mau menunjukkan itu. Begitu juga jin. Kemudian jin itu di dalam hadis dikatakan dia bisa menjelma menjadi anjing hitam, menjadi ular, termasuk kalau menjadi manusia mungkin jadi manusia nggak sempurna, nggak ada matanya, atau nggak ada kepalanya, atau api saja dan sebagainya, itu bisa.
Nah, kalau tadi ditanya, apakah jin itu kalau ada boleh difoto? Ada tiga hal, pertama dalam Islam itu niatnya apa? Kalau niatnya untuk dakwah, kita katakan ini adalah makhluk Allah yang namanya jin, kita doa untuk menghindarinya, disebutkan Nabi Muhammad mengajarkan doa. itu bisa jadi dapat pahala. Ada lagi niat iseng, iseng sebaiknya dihindari. Ketiga, ada lagi niatnya menakuti orang, nah itu berdosa.
Redaksi Mitrapost.com