Rembang, Mitrapost.com – Jelang musim kemarau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mulai menetapkan daerah berpotensi mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang Sri Jarwati mengatakan, musim kemarau tahun ini paling awal akan terjadi pada akhir Bulan Mei ini. Sementara puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus.
Rembang sendiri diprediksi akan mengalami bahwa musim kemarau kategori sedang, seperti daerah-daerah di wilayah utara seperti kabupaten Tegal, Pemalang dan Pekalongan.
BPBD juga mengklaim musim kemarau di Rembang tahun ini akan lebih pendek daripada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, hingga bulan Mei hujan lebat masih kerap terjadi.
“Kalau Maret sudah kemarau, bisa jadi kemaraunya lama, tapi ini kan Mei ini masih hujan. Masih kemarau basah. Puncaknya di Juli Agustus. Diprediksi November sudah turun hujan,” ujar wanita yang kerap disapa Anjar itu.
Anjar menyatakan, anggaran APBD dari Pemkab untuk mengcover bencana kekeringan dan krisis air bersih sudah digelontorkan. BPBD juga akan menggandeng beberapa CSR Perusahaan terkemuka untuk menambah pasokan air bersih gratis untuk warga.
Saat ditanya daerah mana saja yang berpotensi mengalami bencana kekeringan pada musim kemarau mendatang, Kalak BPBD belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lantaran pemetaannya wilayah masih dilakukan.
“Kalau Kecamatan di Rembang yang mempunyai potensi mengalami kekeringan hampir menyeluruh. Utamanya bagian Rembang selatan. kami mengharapkan untuk jumlah desa yang terdampak kekeringan tahun ini bisa berkurang,” ujarAnjar
Yang jelas berkaca dari pengalaman tahun lalu, ia mengklaim alokasi air bersih gratis dari BPBD mampu mengcover kebutuhan air desa-desa kekeringan di Rembang. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati