Mitrapost.com – Panjang umur setiap manusia telah ditetapkan oleh Allah SWT, namun diketahui umat Nabi Muhammad SAW mempunyai panjang umur rata-rata 65 tahun.
Masa produktif usia manusia tidak lebih dari 23 tahun. Bila seorang berusia 60 tahun, sepertiganya dipergunakan buat tidur, bila tiap harinya tidur sepanjang 8 jam.
5 belas tahun merupakan masa kanak- kanak, puber, serta masa penyesuaian sehingga menyisakan 25 tahun. Itu juga masih wajib dikurangi waktu buat makan, buang hajat, serta yang lain, menghabiskan 2 jam tiap hari. Bila ditotal, hendak menghabiskan 2 tahun.
Hingga, sisanya 23 tahun, inilah masa yang walaupun diberdayakan sehingga menciptakan bermacam kebaikan. Seorang dapat berusia panjang( secara mutu) walaupun umurnya pendek serta dapat berusia pendek( sebab tidak produktif) walaupun umur hidupnya panjang. Seluruh itu bergantung dari mutu amal serta kecerdasan dalam menggunakan waktu serta peluang.
Karena, mayoritas manusia itu menyia- nyiakan waktu serta peluang dalam hidup. Nabi SAW bersabda,” Terdapat 2 kenikmatan yang banyak manusia tertipu, ialah nikmat sehat serta waktu senggang.”( HR Bukhari).
Problem terbanyak untuk manusia merupakan terbatasnya usia. Walaupun seorang banyak melaksanakan amalan saleh, senantiasa tidak hendak bisa menyerupai waktu( usia) hidup umat- umat terdahulu. Rasulullah SAW bersabda,“ Usia umatku berkisar antara 60 sampai 70 tahun. Sangat sedikit di antara mereka yang usianya lebih dari itu.”( HR Tirmidzi).
Muhammad bin Ibrahim Annaim dalam bukunya yang bertajuk Kaifa Tuthilu Umraka membagikan rumus sebagian upaya memanjangkan usia jadi bermutu serta penuh berkah.
Awal, menyambung tali silaturahim. Rasul SAW bersabda,” Silaturahim, akhlak yang baik, serta berbuat baik kepada orang sebelah, bisa meramaikan perkampungan serta memanjangkan usia.”( HR Ahmad serta Baihaki).
Dalam hadits lain,” Benda siapa yang mau dilapangkan rezekinya serta dipanjangkan usianya, hendaklah dia menyambung tali silaturahim.”( HR Bukhari serta Muslim).
Kedua, melaksanakan amalan yang pahalanya berlipat. Rasul SAW bersabda,” Sholat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.”( HR Bukhari serta Muslim).
Dalam hadits lain,” Benda siapa berangkat ke masjid, tidak menghendaki kecuali menekuni sesuatu kebaikan ataupun mengajarkannya, dia menemukan pahala semacam orang yang berhaji dengan menyempurnakan hajinya.”( HR Thabrani).
Ketiga, melaksanakan amalan yang pahalanya senantiasa mengalir walaupun seorang sudah wafat dunia. Nabi SAW bersabda,” Bila anak Adam wafat dunia, hingga terputuslah segala amalnya kecuali 3 masalah, sedekah jariyah, ilmu berguna, serta anak saleh yang berdoa untuknya.”( HR Muslim).
Dengan demikian, bila seorang bisa menggunakan waktu serta peluang secara baik, dengan melaksanakan bermacam amalan yang pahalanya terus mengalir walaupun sudah wafat dunia, hingga seolah umurnya memanjang sebab keberkahannya. (*)
Redaksi Mitrapost.com