Pati, Mitrapost.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Jawa Tengah memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi atau Biosolar di Kabupaten Pati, aman hingga akhir tahun.
Amannya stok solar di Pati dibuktikan dengan minimnya antrien Biosolar di sejumlah SPBU se-Kabupaten Pati. Di samping itu, dalam beberapa bulan terakhir juga jarang ditemui kelangkaan Solar bersubsidi.
Hadi Santosa, Kepala Disdagperin Pati mengungkapkan bahwa alokasi BBM Solar subsidi jenis Biosolar tahun ini mencapai 83.839 kiloliter. Ia bahkan menyebut, jumlah ini lebih tinggi 7 persen dibandingkan tahun 2021.
“Tahun ini yang subsidi hanya biosolar ada 83.839 kilo liter naik 7 persen dari tahun lalu,” ujar Hadi Santosa kepada mitrapost.com saat diwawancara di kantorny kemarin.
Begitupun harga solar subsidi yang juga terpantau terjangkau, yakni di harga Rp5.150 per liter.
Saat disinggung terkait 11 pelaku sindikat solar non subsidi ilegal yang ditangkap pihak kepolisian beberapa waktu yang lalu, menurut Hadi, kerugian penyalahgunaan solar dapat diminimalisir, sehingga diprediksi tidak terlalu mempengaruhi ketersediaan Biosolar di Pati.
Pasalnya, penangkapan para pelaku sudah dilakukan lebih dini. Disamping itu, penjualan BBM dilakukan secara terbuka, sehingga warga Pati masih bisa membeli BBM di Kota lain jika terjadi kelangkaan.
“Tapi penjualan BBM ini kan terbuka. Orang Pati bisa beli dimana saja begitupun sebaliknya,” tambahnya.
Meskipun stok solar aman, pemerintah tetap melakukan langkah preventif untuk meminimalisir penyalahgunaan penggunaan BBM Solar subsidi.
Diantaranya, diterjunkannya Satgas Puser Bumi dari Polda Jateng untuk memonitoring distribusi dan penyaluran solar Subsidi.
Selain itu pihak Pertamina juga memberikan batasan pembelian solar subsidi, agar penyalurannya tepat sasaran, diantaranya hanya kepada pemilik kendaran pribadi, pelaku UMKM, dan kebutuhan usaha pertanian.(*)
Wartawan Area Kabupaten Pati