Stok Menipis, Harga Garam di Rembang Alami Kenaikan Signifikan

Rembang, Mitrapost.com – Harga komoditas garam mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini dikarenakan sampai bulan Juli 2022 petani garam belum memproduksi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Rembang Mohammad Sofyan Cholid mengutarakan, untuk tahun 2022 bulan Januari sampai Juli belum ada produksi garam.

Dirinya menyampaikan, untuk wilayah Rembang saat ini cuaca tidak menguntungkan bagi petani garam, lantaran curah hujan yang tinggi.

“Petambak belum memproduksi garam sampai sekarang karena cuaca sering hujan. Sehingga tidak menguntungkan petani garam,” kata Cholid saat ditemui Mitrapost.com Rabu (6/7/2022).

Sementara produksi garam tahun ini meskipun kecil, namun harga jual sekitar Rp1.000 sampai Rp1.200 per kilogram lebih tinggi dibandingkan harga 2021.

Lebih lanjut, petani garam Rembang belum memproduksi garam tahun 2022, sehingga kemungkinan harga garam bisa naik lagi dengan tarif kenaikan yang masih wajar.

“Tahun 2022 produksi kecil tapi harga jual lebih tinggi dengan harga Rp1000-1200 per kilogram. Kemungkinan bisa naik lagi tapi kenaikan masih wajar dibandingkan tahun 2021 harga lebih rendah,” terang Cholid.

Terpantau dari DKP Kabupaten Rembang dari tahun 2021 mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2020.

Meskipun harga bagus dengan mengalami kenaikan yang tinggi, tapi produksi pasokannya berkurang. Sekarang pasokan garam sekitar terdapat 17. 094 ton di gudang garam.

“Sehingga menyebabkan koperasi pencari garam yang akan diolah akan mengalami kesulitan stoknya. Meski tidak mencukupi tapi masih memakai garam lokal,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati