Banyak Kejanggalan Kasus Meninggalnya Brigadir J, Begini Penjelasan Polisi

Mitrapost.com – Kasus janggalnya Brigadir J yang tewas karena baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri diungkap oleh keluarga. Kejanggalan yang dicurigai itu pun membuat Polri angkat bicara.

Dilansir dari Detik news, berikut jawaban dari polisi berkenaan dengan kejanggalan yang dikatakan oleh Keluarga Brigadir J;

Berkenaan dengan luka tembak Brigadir J, pihak keluarga menyebutkan bahwa banyak luka tembak di tubuh jenazah. Mereka menilai tidak seharusnya Bharada E melakukan penembakan sebanyak itu.

“Kalau memang adik saya melakukan hal tersebut, kenapa ditembak sebanyak itu. Itu nggak masuk logika, melakukan tembakan pertama nggak kena sasaran, kalau memang dia melakukan pelecehan, kenapa tembakan seperti itu, seperti pembunuhan secara brutal,” kata kakak Brigadir Yosuha, Yuni Hutabarat, Selasa (12/7).

“Kalau mungkin dia bersalah, cukup dilakukan penembakan sekali, terus dilumpuhkan, dibawa diadili atau langsung dipecat kan bisa,” ujar dia.

Polisi lantas memberikan klarifikasi adanya lima peluru yang keluar dari senjata Bharada E dan luka tembak sebanyak tujuh.

“Dari lima tembakan yang disampaikan atau dikeluarkan oleh Bharada RE tadi disampaikan bahwa ada 7 luka tembak masuk, ini perlu kami jelaskan bahwa ada beberapa luka tembak yang satu peluru ada dua luka tembak. Yakni yang pertama pada kelingking, atau jari manis di sini. Itu sempet karena posisi saudara RE menggenggam senjatanya dengan dua tangan, kemudian peluru yang ditembakkan oleh saudara RE, ulangi saudara J, menembakkan dengan menggunakan dua tangan. Peluru yang ditembakkan oleh saudara RE itu mengenai kelingking dan tembus sampai ke badannya sehingga itu dihitung dua. Kemudian ada juga peluru yang mengenai lengan sebelah dalam juga tembus ke tubuhnya jadi itu dihitung dua,” kata Budhi Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (12/7).

“Begitu pula ada tujuh tembak keluar itu juga sama dihitung. Ulangi (maksudnya) enam tembak keluar karena satu bersarang, jadi yang dari kelingking tadi satu masuk dihitung satu lagi keluar kemudian yang di telapak sini pergelangan juga satu masuk dihitung satu keluar, itu,” ujar Budhi.

Selain itu, pihak keluarga juga curiga atas putusnya jari Brigadir J. Polisi pun menjawab kejanggalan tersebut. Brigadir J disebutkan memegang senjata api dengan kedua tangannya.

“Tadi sudah saya jelaskan bahwa, saat Brigadir J melakukan penembakan terhadap Bharada RE, dia memegang senjatanya dengan menggunakan 2 tangan,” ujar Kombes Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di kantornya, Jl Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

“Dan disampaikan pula tadi ada peluru yang kena ke jari Brigadir J itu sendiri yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain,” urainya.

Budhi mengatakan berdasarkan hasil autopsi jenazah, Brigadir J mengalami putus jari dari tembakan Bharada E.

“Jadi bukan karena ada potongan atau yang lain. Tapi, saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J berdasarkan hasil autopsi sementara berasal dari luka tembak,” kata dia.

“Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu. sehingga tidak dapat kami dapatkan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers, Selasa (12/7).

Ia menyebut polisi akan menyelidiki kasus dengan prinsip scientific crime investigation.

“Namun kemudian tentunya kami tidak berhenti sampai di situ. Secara scientific crime investigation kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara saintifik,” kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul, “5 Jawaban Polri terkait Kejanggalan Menurut Keluarga Brigadir J”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati