Mitrapost.com – Pentingnya melakukan puasa Asyura di bulan Muharram bagi umat Muslim disebutkan dalam beberapa riwayat. Salah satu riwayat mengatakan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa satu tahun lalu.
Hal tersebut sesuai dengan riwayat dari Abu Qotadah Al Anshori yang mengatakan:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, “Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Sebelumnya, Nabi Muhammad meminta umat Muslim untuk melakukan puasa Asyura sebagai kewaiban. Namun lambat laut ketika syariat puasa Ramadhan datang, Puasa Asyura menjadi sunnah.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Detik Edukasi, hari Asyura ini adalah hari yang dimuliakan Allah SWT. Bahkan bangsa Yahudi pun ikut memuliakan hari tersebut dengan berpuasa penuh. Banyak kejadian yang terjadi pada 10 Muharram ini, mulai dari selamatnya Nabi Musa hingga selamatnya Nabi Ibrahim dari kobaran api yang membakarnya.
“Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, ‘Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.’ Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR Muslim).
Sementara itu, Syaikh Muhammad Al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan puasa Asyura.
“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa pada hari itu.”
Perlu diketahui sebelumnya, puasa asyura pada tahun ini jatuh pada tanggal 8 Agustus 2022. Berikut niat puasa Asyura,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala”
Selain puasa Asyura, umat Muslim juga dapat berpuasa Tasu’a (9 Muharram), puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram), dan puasa Senin Kamis. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR Muslim dari Abu Hurairah RA). (*)
Redaksi Mitrapost.com