Mawar Hartopo mengaku turut prihatin dengan adanya kasus kematian ibu melahirkan. Dirinya yang sempat turun ke lapangan beberapa waktu lalu mengungkapkan, beberapa kematian ibu di Kudus disebabkan karena penyakit bawaan. Ia berharap kasus serupa tidak terulang, dan masyarakat mendapat edukasi kesehatan tentang deteksi dini dan cek secara kesehatan berkala.
“Kita berupaya nihilkan angka kematian ibu/bayi. Dapat dicegah karena semua itu rentetan dari edukasi kepada pasangan sebelum pernikahan sampai melahirkan,” katanya.
Terkait penandatanganan nota kesepakatan inovasi Candu (Cegah Stunting Dengan Aksi Deteksi Unggul) Pengantin, Mawar Hartopo berharap ada sinergi dalam pendampingan calon pengantin yang komprehensif sejak sebelum menikah. Seperti melakukan pemeriksaan Kesehatan pada calon pengantin meliputi fisik, pemeriksaan laboratorium penunjang, pemberian/penentuan status imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah.
“Komitmen dalam penandatanganan Candu Pengantin ingin menegaskan bahwa menikah ada syaratnya cek kesehatan, itu wajib. Maka tadi juga melibatkan Kemenag Kudus juga,” tuturnya setelah melakukan penandatanganan bersama Plt. Kepala Dinkes, Kadinas PMD, dan Kepala Kemenag Kudus serta menyerahkan paket tambah darah secara simbolis.