Surabaya, Mitrapost.com – Wilayah Ketintang diharapkan bisa bebas dari Pedagang Kaki Lima (PKL), oleh karenanya wali kota Surabaya Eri Cahyadi memerintahkan adanya patroli di titik rawan.
Adapun titik rawan yang seringkali digunakan untuk berjualan para PKL diantaranya adalah di atas saluran depan Sentra Digital Kuliner (SDK) Telkom Ketintang, Kampus Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS).
Dengan begitu, Eri memerintahkan kepada camat dan lurah untuk rutin melakukan patroli di wilayah tersebut, supaya tidak digunakan untuk berjualan PKL.
Hal tersebut lantaran jika tidak dilakukan patroli secara rutin di sekitar Ketintang, maka PKL baru akan nekat berjualan di atas saluran. Apabila itu dibiarkan, secara tidak langsung mengakibatkan perekonomian pedagang di SDK Telkom Ketintang tidak berputar maksimal.
“Itu (PKL baru) kalau dibiarkan di atas saluran, mati yang jualan di SDK. Tolong diperhatikan Pak Camat dan Bu Camat, saya tiap malam itu keliling. Mobil Satpol PP (Trantibum) itu tidak boleh di kantor, harus muter, biar nggak ditempati PKL baru,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (31/8/2022).
Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta kepada Camat dan Lurah agar petugas Trantibum digerakkan sekali dan bukan hanya sekadar berkeliling.
Akan tetapi, juga diminta untuk stand by di titik rawan yang biasa dijadikan tempat mangkal PKL baru. Harapannya, agar tidak terjadi aksi kucing – kucingan antara petugas Trantibum dengan PKL baru.
Masih dari keterangannya, jika masih ditemukan PKL yang nekat berjualan di wilayah tersebut, maka diharapkan petugas Transtibum memberikan tindakan tegas dan melakukan penertiban.
Ojok keliling sepisan tok (jangan keliling sekali saja), tugas dibagi, regu satu lewat jalan ini, satunya lagi lewat jalan itu. Ketika ada yang muncul, langsung diinggirno (disingkirkan),” sambungnya.
“Yang piket malam nanti memastikan jangan sampai ada PKL baru, di atas saluran. Nanti diatur jadwalnya siapa saja yang bertugas pagi dan malam,” pungkas Cak Eri. (*)
Redaksi Mitrapost.com