Batang, Mitrapost.com – Proses pembangunan kembali dilanjutkan, Rumah Sakit Islam Pembinaan Kesejahteraan Umat (RSI PKU) Muhammadiyah Batang akan beroperasi pada tahun 2023.
Sebelumnya, pembangunan RSI PKU Muhammadiyah ini sempat tertunda beberapa waktu lalu. Kemudian, kembali dilanjutkan dengan berkolaborasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan berbagai pihak lain, sehingga proses penyelesaiannya akan semakin cepat.
Berdasarkan keterangan dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Batang Ali Trigiyatno memperkirakan, tahun 2023 RSI PKU Muhammadiyah Batang sudah dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada umat.
Kemudian untuk kapasitas rumah sakit ini, diperkirakan akan menampung lebih dari 100 tempat tidur.
“Semoga tahun depan sudah bisa beroperasi, karena bulan ini proses pembangunan akan dilanjutkan. Rencananya akan menampung lebih dari 100 tempat tidur,” katanya, saat ditemui, di Kantor Muhammadiyah Batang, Kabupaten Batang, Senin (12/9/2022).
Ia mengakui, dalam prosesnya membutuhkan perjuangan, cita-cita, modal dan dukungan orang-orang besar.
“Yang terpenting membutuhkan bantuan dari Yang Maha Besar untuk menyelesaikan karena manusia banyak keterbatasan. Terkadang kita punya rencana, namun Allah punya rencana lain,” tegasnya.
“Dari unsur paramedis sudah ada 5 dokter spesialis yang siap bergabung. Sumber Daya MAnusia (SDM) kami di bidang medis secara umum sudah siap, jaringan kami juga cukup luas, seperti di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Kendal dan Tegal dan RS Roemani Muhammadiyah Semarang yang siap mendampingi sekaligus menyelesaikan pembangunan RSI PKU Muhammadiyah Batang,” terangnya.
Ia menegaskan, besaran anggaran yang dibutuhkan mencapai lebih dari Rp50 miliar. Sedangkan untuk progres pembangunan sudah mencapai 30 persen.
“Progres pembangunan fisik sudah mencapai 30 persen. Setelah selesai pun nantinya masih membutuhkan untuk pemenuhan alat-alat kesehatan,” jelasnya.
Namun demikian, prinsipnya RSI PKU Muhammadiyah Batang, memiliki teologi “Al Maun”.
“Prinsip yang dikedepankan adalah kepedulian yang tinggi, terhadap kaum duafa. Tentunya misi kami tidak semata-mata pada keuntungan, tapi misi dakwah dan sosialnya tetap melekat sebagai ciri amal usaha Muhammadiyah,” ujar dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com