Pati, Mitrapost.com – Memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi di akhir tahun 2022 kali ini, kembali berdampak pada banjir bandang yang terjadi di wilayah Pati Selatan pada Jumat, (21/10/2022) sore ini. Hal itu mendapatkan tanggapan keras dari DPRD Kabupaten Pati.
Warsiti, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati mengaku pasca banjir bandang seminggu lalu, dirinya sudah mengingatkan kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah prioritas berkaitan dengan bencana banjir bandang yang sering terjadi di Pati Selatan.
”Kejadian banjir bandang belum seminggu sudah banjir lagi. Ini pemerintah harus melakukan langkah-langkah segera, dalam melakukan mitigasi bencana. Tidak hanya di Pati Selatan, namun di seluruh Kabupaten Pati yang memiliki potensi bencana,”ujarnya kepada Mitrapost.com dengan nada geram.
Lanjut Warsiti yang merupakan Politisi asli Pati Selatan itu mengaku, selain merugikan warga masyarakat, banjir turut menambah beban warga disaat kondisi perekonomian yang tidak menentu.
”Sekarang ini kita baru lepas dari Covid-19, kondisi usaha masih belum menentu. Di depan kondisinya gak jelas. Nah masyarakat harus menanggung banyak hal. Mohon Pemkab untuk bisa menyelesaikan apa yang ditanggung masyarakat. Jangan sampai, yang berkaitan kebutuhan dasar warga, kita (pemerintah) tidak bisa memberikan rasa aman, nyaman,”pungkasnya.
Sementara itu, informasi yang dikumpulkan oleh tim Mitrapost.com setidaknya banjir bandang kembali menerjang wilayah Kecamatan Tambakromo. Dengan kondisi terparah yakni terjadi di Desa Sinomwidodo dan Desa Angkatan Kidul.
Berdasarakan pengakuan Kepala Desa Sinom Widodo, Rakimin menyebutkan setidaknya terdapat 213 rumah di wilayahnya yang terendam banjir dengan rata-rata kedalam 1 hingga 1,5 meter.
Ia mengungkapkan kondisi banjir terparah yakni terjadi di wilayah RW 2 dengan total sebanyak 5 RT yang terendam banjir.
“Untuk total rumah capai 213 mas yang terendam, terparah dari pantuan tadi di wilayah RW 2 mas,” katanya.
Pihaknya menjelaskan bahwa kejadian banjir tersebut, dikarenakan telah terjadi hujan yang cukup deras di wilayah Pegunungan Kendeng sekitar pukul 15.00 WIB.
Dikarenakan kondisi Sungai Godo tidak mampu menampung debit air yang sangat besar, sehingga air mulai meluap sekitar pukul 16.00 WIB dan merendam rumah di sepanjang sungai tersebut.
Tak hanya merendam rumah, banjir juga melumpuhkan akses jalan penghubung desa yakni Desa Angkatan Kidul dan Sinomwidodo. Selain itu, juga beberapa sekolah terdampak banjir yang terjadi sore ini.
“Jalan desa lumpuh total mas, karena kedalaman capai 1,5 meter. Kendaraan tak bisa lewat,” imbuhnya.
Wilayah lainnya yang juga terdampak banjir diantaranya yakni Desa Angkatan Kidul, Desa Karangawen, Desa Tambakromo dan sebagian desa lainnya di Kecamatan Tambakromo.
Banjir bandang yang melanda kawasan lereng Kendeng tersebut, setidaknya juga melanda ratusan hektar sawah milik petani di wilayah Kecamatan Tambakromo.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengungkapkan bahwa hingga berita ini diterbitkan belum ada laporan resmi terkait dengan jumlah daerah dan rumah yang terdampak pasti banjir tersebut.
Pihaknya menghimbau untuk wilayah Kecamatan Gabus, yang di sepanjang aliran sungai paras untuk terus waspada terhadap banjir kiriman tersebut.
“Belum ada mas. Ada laporan daerah Gunungpanti meluap, turunnya pasti ke Sinomwidodo, Angkatan Kidul terus ke Paras, Gabus,” ungkapnya.
Merespon laporan tersebut, pihaknya mengaku telah menurunkan Tim Respon Cepat (TRC) di lokasi terdampak banjir.
Hak tersebut dilakukan, sebagai upaya untuk melakukan tindakan dan bantuan di lapangan berkaitan dengan kebutuhan dan evakuasi yang diperlukan di lokasi terdampak. (ADV)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
