Mitrapost.com – Puasa weton adalah puasa yang dilakukan seseorang pada hari kelahirannya dalam kalender Jawa. Bagi kamu yang berasal dari suku Jawa pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah weton.
Zaman dahulu, masyarakat kejawen sering melakukan tradisi Puasa weton untuk meminta sesuatu hal. Hal ini agar tujuan tersebut segera terwujud.
Meskipun ini sudah era modern, namun sebagian masyarakat Jawa masih melakukan tradisi Puasa weton. Hal ini guna melestarikan budaya Jawa agar tidak hilang seiring berkembangnya zaman.
Weton sendiri merupakan hitungan hari lahir seseorang menurut kalender Jawa. Perhitungan ini bisa menjadi sebuah patokan untuk meramal sesuatu.
Untuk menghitung dapat perlu melakukan beberapa cara. Namun, saat ini hanya ada beberapa orang saja yang masih paham masalah perhitungan weton ini. Masyarakat kejawen percaya bahwa siapapun yang melakukan tradisi puasa weton ini, maka ia akan mendapat hal-hal baik dan positif.
Dahulu, nenek moyang masyarakat jawa melakukan puasa weton ini sebagai ajang untuk bermeditasi dan intopeksi diri agar menjadi lebih baik. Dalam agama Islam juga banyak sekali anjuran untuk melakukan puasa wajib maupun sunah.
Namun, sebelum Islam datang ke Indonesia ternyata nenek moyang masyarakat Jawa sudah melakukan tradisi puasa weton ini. Puasa ini berguna untuk memperoleh pengasihan agar mendapat kemudahan dalam hidup, finansial, jodoh, dan lain sebagainya.
Nah pada artikel ini juga ingin membagikan informasi seputar tata cara pelaksaan puasa weton. Hal ini bertujuan untuk memerikan informasi kepada masyarakat Indonesia mengenai budaya Jawa.
Puasa ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu puasa sehari penuh, puasa 3 hari, dan puasa 3 hari selama 7 kali. Puasa satu hari penuh ini cukup dilakukan sehari saja pada hari kelahirannya saja.
Kedua, puasa 3 hari atau puasa apit, yaitu puasa selama 3 hari berturut-turut. Misalnya apabila seseorang lahir pada hari Rabu Pon, maka ia harus berpuasa pada hari Selasa, Rabu dan Kamis.
Terakhir yaitu puasa 3 hari selama 7 kali. Sesorang harus melakukan puasa 3 hari dalam satu bulan, kemudian melakukannya lagi pada bulan berikutnya selama 7 kali atau 7 bulan berturut-turut.
Orang yang memiliki hajat dalam waktu 7 bulan ke depan, biasanya melakukan puasa 3 hari selama 7 kali ini. Ia melakukan puasa weton agar keinginannya dapat tercapai dan berjalan dengan baik. Adapun untuk bacaan niat puasa weton sebagai berikut :
“Niat Ingsun pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan hajat/keinginan) kerono Allah Ta’ala”
Artinya: “Aku niat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta’ala”.
Sementara itu, tata cara pelaksanaan puasa weton dalam adat Kejawen menurut catatan Kitab Jawa adalah sebagai berikut;
-
Melakukan sahur dan berbuka puasa.
-
Menjalankan puasa sejak fajar sampai Magrib.
-
Apabila ia muslim, maka sebelum subuh melakukan salat dua rakaat dan selalu menjaga wudhu sepanjang hari.
-
Selalu bersyukur.
-
Persiapkan tujuh jajanan pasar pada saat berbuka serta bubur merah dan putih untuk buka puasa.
-
Akan lebih baik jika melakukan mandi kembang tujuh rupa, siramkan dari atas kepala sampai ujung kaki.
-
Khusus untuk puasa tiga hari, lakukan sahur dan buka masing-masing satu kali.
-
Melakukan puasa selama 24 jam bagi yang menjalankan puasa 1 hari penuh.
Jika kamu ingin melakukan puasa weton untuk pasangan, sebaiknya kamu juga harus melaksanakan mandi jinabat (keramas). Beserta niat yang baik dan minta keridhaan serta kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa.