Rembang, Mitrapost.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang menggelar Seminar Kajian Tata Pamer Museum di Sanggar Budaya, Senin (28/11/2022).
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Rembang Calendar of Museum Event yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 26 hingga 28 November 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqin, Narasumber Kajian Tata Pamer Musium dari Jogjakarta, Perwakilan dari Museum Kretek Kudus, serta peserta tamu undangan dan dimeriahkan grub Pitoe Band.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinbudpar Kabupaten Rembang, Mutaqin berkesempatan membuka acara tersebut.
Mutaqin mengungkapkan tujuan diadakannya seminar merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk melaksanakan tujuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
“Ini langkah-langkah kita bagaimana kita ini cinta pada musium maka dari itu kehadiran upaya-upaya kita melaksanakan apa yang menjadi tujuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek. Kebetulan Rembang mendapatkan tahun 2022 DAK non fisik salah satu kegiatannya pada hari ini,” kata Mutaqin saat sambutannya Senin, (28/11/2022).
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan seminar dapat memberikan manfaat dengan memberikan informasi penjelasan pendidikan tujuan seminar musium RA. Kartini.
“Kami berharap kita bersama-sama mengikuti acara hingga tuntas. Nanti mendapatkan pencerahan dari narasumber secara detail dan bisa bermanfaat,” terangnya.
Agra sebagai narasumber menyebutkan Museum RA. Kartini Rembang selama ini yang bersifat penataan dan visual pada ruang pamer.
Melalui informasi fungsi museum mempunyai tugas sebagai koleksi kemudian mempresentasikan sebagai elemen pelengkap story landnya sehingga berkesinambungan dengan objek-objek yang dipamerkan.
Selain itu, Musium RA. Kartini juga representatif dalam pengelolaan dibuktikan dengan adanya perkembangan sosial yang bergerak secara dinamis.
“Sebagai cara merangkul publik sebagai pelindunngnya. Musium RA Kartini representatif sekali kami lihat bergerak secara dinamis dengan perkembangan sosial meliputi kebutuhan,” pungkasnya. (*)






