Pati, Mitrapost.com – Daerah Aliran Sungai (DAS) Juwana menjadi perbincangan publik pasca kejadian banjir bandang dalam beberapa bulan terakhir.
DAS di Juwana dinilai telah mengalami banyak degradasi, dengan tingkat erosi yang berat, hingga pendangkalan. Sungai Juwana yang dangkal dinilai salah satu pemicu banjir.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun, luas DAS Juwana mencapai 137.374,15 hektare, dengan panjang sungainya 35,78 kilometer.
Plt Kasi program BPDAS Pemali Jratun Juwana Akhmad Sudarno mengatakan Erosi yang terjadi di DAS Juwana mencapai 7 ton per hektare sepanjang tahun 2022.
Semenrata tingkat sedimentasi di Sungai Juwana mencapai 0,6 ton per hektare, yang berasal dari lahan sawah 47 persen dan hutan 12 persen.
Fenomena erosi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
“Saat ada hujan di hulu DAS, langsung terjun. Karena dari curam langsung ke landai. Sehingga air yang turun dari hulu langsung menjadi limpasan. Kemudian tanahnya Aluvial atau tanah yang dihasilkan sedimentasi,” kata Plt Kasi Program BPDAS Pemali Jratun Juwana Akhmad Sudarno.