Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati Bersama dengan stakeholder lintas sektoral menggelar kegiatan reboisasi di kawasan Pegunungan Kendeng pada Kamis (15/12/2022).
Dalam kegiatan yang ditujukan sebagai respon untuk pencegahan banjir bandang yang sering terjadi di wilayah tersebut, pihak Pemkab melakukan penanaman sebanyak 5000 bibit tanaman jenis buah.
Pada kegiatan yang digelar di wilayah KPH Perhutani Pati, tepatnya di Dukuh Gower Desa Karangawen tersebut, dihadiri langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro beserta dengan didampingi langsung oleh Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat.
Melalui sambutannya, Henggar berpesan agar tanaman reboisasi tersebut dapat dirawat dan diharapkan pohon keras tersebut bisa difungsikan untuk serapan air.
“Jangan sampai nanti usai penanaman 5000 bibit ini, selesai acara bubar, terus tidak ada tindak lanjut untuk dirawat, ya otomatis tanaman akan rapuh. Jangan sampai seperti itu. Karena harapan kita tentu lebih banyak ditanam tanaman keras sehingga mampu menjadi daerah tangkapan air hujan,” katanya dalam sesi sambutan.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memang difokuskan untuk melakukan penanaman jenis tanaman keras.
Yang mana, Ia berharap keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian Kendeng melalui program penghijauan yang telah dilakukan.
Diketahui bahwasanya untuk Jenis tanaman buah yang ditanam pada kegiatan tersebut, diantaranya yakni tanaman kelengkeng, buah sawo, alpukat, dan lain sebagainya.
Sementara itu, organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya.
Selain itu juga, Kepala KPH Perhutani Pati, Arif Fitri Satria, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharto dan Komandan Kodim (Dandim) 0718/Pati, Letkol Inf Catur Irawan juga turut Hadi dalam kegiatan tersebut.
Melalui Martinus Budi Prasetya mengungkapkan bahwa langkah tersebut, merupakan salah upaya mitigasi non struktural yang dapat dilakukan dengan cara Penghijauan hutan.
“Adapun penghijauan dilakukan untuk wilayah-wilayah yang seharusnya menjadi tangkapan air hujan. Tapi karena berubahnya fungsi hutan yang ditumbuhi tanaman semusim. Hal ini tentu mengakibatkan banjir bandang di wilayah bawah,” Pungkasnya. (*)






