Pati, Mitrapost.com – Angka kunjungan wisata pada Libur Akhir tahun 2022 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah diprediksi tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Hal ini disebabkan cuaca ekstrem dan dampak rentetan bencana alam yang melanda Kabupaten setempat dalam beberapa bulan terakhir.
“Prediksi lonjakan wisata di Nataru mungkin belum terlalu signifikan karena musim hujan, beberapa wilayah di bagian selatan terkena bencana banjir, Gunung Rowo juga beberapa kali diterjang puting beliung,” ujar Kepala Bidang Promosi Wisata, Dinporapar Pati, Endah Murwaningrum saat dihubungi hari ini, Selasa (27/12/2022).
Cuaca ekstrem dan pasca bencana di Pati tentunya bukan hanya merugikan pengelola wisata saja, melainkan juga bagi sektor yang bernaung di bawahnya seperti Biro perjalanan, perhotelan, dan restoran
“Walaupun terjadi bencana alam, Dinporapar Pati tidak patah semangat, bersama-sama dengan Forum Komunikasi Desa Wisata, Forum Komunikasi Pokdarwis, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ASITA (Association of Indonesian Travel Agent) dan pelaku wisata yang lain, Dinporapar siap menyambut liburan Nataru,” ujar Endah.
Meskipun kunjungan diprediksi tidak terlalu naik, sektor pariwisata Pati tahun ini sudah lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya ketika masa pandemi Covid-19.
Dari 16 destinasi wisata pantauan Dinporapar diantaranya Agrowisata Jollong, Pantai Mangrove Tunggulsari, Gunung Rowo, dan Sendang Tirta Marta Sani. Sedangkan Wisata Religi seperti Makam Nyai Ageng Ngerang, Sunan Prawoto dan Syeikh A Mutamakkin jumlah kunjungannya masih stabil.
Dinporapar juga turut menggandeng sejumlah pihak untuk berkoordinasi dan terus berupaya mempromosikan tempat wisata lain, sehingga wisatawan tak berfokus pada destinasi unggulan saja.
“Selain itu juga ada 16 desa wisata yang siap untuk dikunjungi oleh wisatawan dengan karakteristik masing-masing yang unik dan indah,” tandasnya. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati

 
																						







