Bupati Hafidz Harap Inflasi di Rembang Dapat Dikendalikan

Rembang, Mitrapost.com – Dengan adanya inflasi yang tinggi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang telah melakukan intervensi untuk pengendaliannya.

Hal ini diungkapkan Bupati Rembang Abdul Hafidz saat rapat koordinasi dan evaluasi pengendalian inflasi di Pendopo Musium RA Kartini, Kamis (29/12/2022).

Bupati mengungkapkan Pemkab terus berupaya agar inflasi di Rembang tidak meningkat. Yaitu dengan melakukan berbagai upaya dari mulai pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada nelayan, petani, pelatihan usaha mikro, dan pelaku ojek dan lain sebagainya dengan anggaran mencapai 3,8 miliar.

“Kemarin petani tembakau ada 4900 berikan BLT Rp600.000. Buruh rokok 660 sekian intervensi Rp600.000. Nelayan 2900 kategori kemilikkan dibawah 30 GT intervensi Rp600.000. Belum dari provinsi subsidi dengan BBM-nya Rp330.000 per orang,” kata Hafidz.

“Ojek online maupun offline diberi subsidi Rp450.000. UMKM diberikan peralatan, pelatihan, dan kita berikan modal melalui PT BPR BKK kami tugasi pinjaman tanpa bunga tanpa agunan maksimal 5 juta untuk UMKM,” lanjutnya.

Oleh karena itu, untuk intervensi penanggulangan inflasi yang telah dikucurkan dengan anggaran sebesar tersebut, Bupati Rembang berharap angka inflasi di Rembang bisa dikendalikan.

Inflasi ini juga akan berpengaruh dengan kebutuhan bahan pangan. Namun khususnya padi di Kabupaten Rembang tercukupi dengan jumlah penduduk sebanyak 647.000 selama tahun 2022.

Ditambah adanya musim tanam pertama (MT) 1 ini sehingga kebutuhan bahan pokok terutama beras akan surplus 6 bulan ke depan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kebutuhan pangan terutama padi mencapai sebesar 5,2 ton dari penyimpanan beras atau padi di gudang Bulog, pedagang, maupun masyarakat.

“Data yang kita terima yang surplus 6 bulan dengan asumsi 4,4 ton padahal BPS mengeluarkan 5,2 ton surplus dari 6 bulan. Yang ada dimasyarakat lebih dari itu sehingga kita mengkalkulasi tahun ini surplus untuk 6 bulan kalau. Soalnya naik itu masih dalam takaran wajar kalau 12.000 naik 1000 meski naik takaran wajar,” ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, Bupati Hafidz mengutarakan perlu bersyukur mengingat negara maju telah kekurangan pangan akibat inflasi.

“Saya kira sudah jelas secara umum kita patu bersyukur khususnya terkendali. kalau kita menyimak negara lain negara maju. Amerika tidak pernah inflasi naik 2 persen hari ini Inggris, Norwegia, luar biasa di Inggris inflasi sangat tinggi sehingga ada demokrasi sehingga masyarakat tidak mampu membelikan bahan pokok,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati