Jadi Korban Kerusakan Pegunungan Kendeng, Petani JMPPK Datangi Kantor Bupati Pati

Pati, Mitrapost.com – Sekelompok petani yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) datangi Kantor Bupati Pati pada Rabu, (4/1/2023).

Maksud kedatangan para petani tersebut, untuk melakukan audiensi berkaitan dengan kondisi kerusakan Kendeng.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Ruang Joyokusumo kantor Setda Kabupaten Pati, Gunretno selaku Ketua JMPPK menyampaikan perihal kebijakan yang dirasa menjadi penyebab pengrusakan di kawasan karst pegunungan Kendeng.

Salah satunya yakni mengenai kebijakan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2641 K/40/MEM/2014 tentang penetapan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK).

Ia mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak juga menghentikan aktivitas penambangan dan eksploitasi kawasan Karst di pegunungan Kendeng.

“Dengan rawuhe sedulur ini sebenarnya pengen bertemu dan menyampaikan kondisi Kendeng. Salah sijine onone kebijakan seng tetap dilanggar dan tidak menghentikan aktifitas tambang di wilayah sana,” katanya di sesi audiensi.

Selain itu, isu lain yang disampaikan oleh para petani tersebut yakni berkaitan dengan dampak kerusakan yang terjadi. Dimana diantaranya terancamnya sumber mata air dan kejadian banjir bandang yang sering terjadi di wilayah pegunungan Kendeng.

Selanjutnya, Gunretno juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Pati dapat menerapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang diusulkan oleh Presiden Jokowi.

Pihaknya menilai dengan mengacu pada KLHS 1 dan KLHS 2 merupakan solusi terbaik untuk melindungi masyarakat dari ancaman buruk kerusakan alam Kendeng.

“Sak lajengipun niku harapane sedulur soal penerapan KLHS yang diusulkan oleh Pak Jokowi, soko KLHS itukan sebenarnya sudah ada rahan tentang tata guna lahan berdasarkan data dukungnya,” tambah Gunretno.

Sementara itu, dalam audiensi yang disambut langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro merespon baik kedatangan para petani.

Henggar mengatakan bahwa pihaknya memang perlu mendapatkan masukan-masukan yang disampaikan langsung oleh para petani sekaligus aktivis lingkungan, guna melestarikan pegunungan Kendeng.

“Iya sebenar kita itukan butuh masukan dari mereka, yang mana mereka sudah hidup di sana, yang mana mereka sudah berusaha melestarikan lingkungan dengan cara mereka, pada dasarnya kita terima masukan itu,” tandasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati