Mitrapost.com – Sistem Pemilu dengan mencoblos partai atau sistem proposional tertutup dapat membahayakan Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Sistem coblos calon legislatif yang diterapkan di Indonesia sesuai aturan dalam undang-undang.
Ia pun mengatakan bahwa kini Indonesia dalam bahaya karena sistem pemilu itu tengah digugat sejumlah pihak di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Sampai detik ini kita tidak tahu tiga hari lagi akan ada Keputusan MK dan kalau keputusan MK itu bersifat tertutup, tidak tahu kita. Artinya negeri ini sedang dangerous, sedang menghadapi keadaan bahaya, politik dalam keadaan bahaya,” kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2) dilansir dari CNN Indonesia.
“Nah ini tantangan berat konstelasi politik nasional kita berubah tanpa kita tidak tahu yang bakal terjadi,” sambungnya.
Ia menyebut bahwa sistem proporsional tertutup tak masuk akal dan tak adil.
“Bayangkan kalau besok keputusan MK pemilihan umum bersifat tertutup, tidak logis, tidak logis,” ujar pria yang pula dikenal sebagai Wakil Ketua DPR itu.
Ia menyebut perlu waktu lama untuk mempersiapkan sistem yang baru, baik itu bagi partai, KPU, masyarakat, maupun para calon.
“Jadi kalau merubah sistem hendaknya ketika mengakhiri pemilu, sehingga ada persiapan lima tahun untuk semua komponen pemilu menyiapkan diri. KPU, partai politik, masyarakat, pemilih, caleg, capres, semuanya harus menyiapkan diri,” ucapnya.
Sebelumnya, sistem proporsional tertutup menjadi perdebatan setelah PDIP menilai sistem yang berlaku saat ini membuat Pemilu mahal.
Jika sistem tersebut benar-benar diterapkan, maka masyarakat hanya bisa memilih partai. Sedangkan orang yang duduk di parlemen ditentukan partai.
Dari sembilan partai di parlemen sejauh ini, hanya PDIP yang mendukung diterapkan sistem coblos partai. Sementara, delapan fraksi lainnya mulai dari Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN, PKS, Demokrat, dan PPP menolak wacana tersebut. (*)
Redaksi Mitrapost.com