Rembang, Mitrapost.com – Menanggapi masalah minimnya stok beras di gudang Bulog Desa Kedungrejo, Rembang, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan), Agus Iwan menjelaskan terkait kemungkinan terbesar penyebab kurangnya persediaan di gudang tersebut. Ia menyebut, harga gabah kering masih tinggi hingga mencapai Rp 6.000 per kilogram, sehingga Bulog merasa kesulitan karena daya beli mereka belum bisa sampai di angka tersebut.
“Sementara kemampuan beli Bulog tidak sampai di angka itu. Sehingga bulog mungkin kesulitan,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia tetap mendorong Bulog untuk memenuhi stok beras di Rembang, setidaknya sampai mencapai 50 persen dari kapasitas gudang. Agus juga menambahkan bahwa Rembang masih berpotensi panen sekitar 3.500 hektare atau sekitar 15 ribu ton sampai April nantinya. Dengan adanya panen tersebut, pihaknya berharap Bulog mampu melakukan upaya penyerapan untuk stok beras.
“Seandainya Bulog bisa menyerap dua ribu sampai tiga ribu ton saya pikir sudah lumayan,” imbuhnya.
Bulog memiliki kewenangan untuk memenuhi target realisasi, namun pihak dinas juga akan tetap menjaga komunikasi untuk memastikan potensi pangan di Kabupaten Rembang. Menurut keterangannya, Bulog juga sudah melakukan sosialisasi pada beberapa pihak untuk turut memasok kebutuhan persediaan beras.
“Bulog juga sudah sosialisasi kepada salah satunya Gapoktan untuk bisa ikut memasok kebutuhan Bulog,” ungkapnya. (adv)