Harga Telur Ayam Naik, Ini Dia Penyebabnya

Mitrapost.com – Harga komoditas telur ayam diketahui mengalami kenaikan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan penyebab naiknya harga telur.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa kenaikan harga dilakukan untuk mengantisipasi tutupnya peternakan ayam dalam negeri karena harga telur di tingkat peternak yang terlalu rendah.

“Kalau harganya di bawah Rp24.000 seperti kemarin, ada 20.000-21.000 kandang tutup sehingga pararel sambil kita siapkan bagaimana efisiensi di peternak,” jelasnya dilansir dari Bisnis.com.

Harga pakan ayam yaitu jagung juga menjadi penyebab tingginya harga telur di tingkat konsumen.

Dari Peraturan Bapanas No. 5/2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras, harga acuan jagung di tingkat konsumen seharusnya Rp5.000 per kg. Namun di lapangan, harga jagung bisa di atas Rp6.000 hingga Rp6.700 per kg.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya pun meminta Perum Bulog untuk menyiapkan corn dryer center.

Sebagai informasi, dilihat dari Panel Harga Bapanas, pada 29 Mei-5 Juni 2023 harga telur ayam turun 0,23 persen menjadi Rp30.490 per kg atau berada di atas harga acuan telur ayam di tingkat konsumen yang ditetapkan pemerintah, sebesar Rp27.000 per kg (Peraturan Bapanas No. 5/2022).

Per hari ini, Senin (5/6/2023) harga terlur ayam ras tertinggi ada di Maluku, yakni Rp39.280 per kg, dan terendah di Aceh sebesar Rp26.630 per kg.

Lalu harga jagung di tingkat peternak naik 0,48 persen menjadi Rp6.320 per kg. Harga tertinggi ada di Papua yaitu Rp9.000 per kg dan terendah di Sulawesi Barat Rp5.000 per kg. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati