Pati, Mitrapost.com – Dinas Pertanian Kabupaten Pati mendorong pengembangan pertanian menggunakan pupuk kandang. Hal ini dinilai mampu mengatasi krisis pupuk kimia dan mengembalikan unsur hara tanah.
Kun Saptono, Kepala Bidang Sarana Prasarana (PSP) Dispertan Pati mengaku banyak mendapat keluhan dari para petani terkait kelangkaan pupuk subsidi.
Belum lagi disparitas harga antara pupuk non subsidi saat ini mencapai 10 kali dibandingkan pupuk subsidi.
Diakuinya, Pemkab Pati tidak bisa berbuat banyak dalam mengajukan tambahan pupuk subsidi ke pemerintah pusat. Krisis kimia saat ini tidak hanya melanda Indonesia melainkan dunia pasca pandemic Covid-19.
Jatuhnya perang Rusia-Ukraina yang merupakan negara penghasil bahan pupuk, membuat bahan pupuk sulit didapat.
“Kemampuan negara tidak bisa memenuhi usulan pupuk kita.Negara penghasil bahan baku pupuk pupuk impor rusia ukraina sedang perang,” ujar Kun saat ditemui di kantornya kemarin.
“Serapan pupuk kita dengan kondisi kebutuhan urea memang disepakati sesuai aplikasinya 100 persen, tapi untuk yang jenis NPK hanya bisa 46 persen,” imbuhnya.
di masa kelangkaan pupuk kimia seperti sekarang, para petani di Pati didorong untuk menggunakan pupuk kandang yang notabene mudah didapatkan.
“Ini adalah kesempatan bapak ibu petani meningkatkan kesuburan tanah dengan pupuk kandang. Setelah berpuluh-puluh tahun tanah pertanian kita selalu diberikan pupuk kimia,” ujarnya.
Dispertan Pati mencatat, ketersediaan hewan ternak di masyarakat surplus untuk jenis sapi dan kambing.
Potensi tersebut tentunya memungkinkan untuk menjadikan petani di Pati beralih ke pupuk organik. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati






