Mitrapost.com – Jakarta berada di peringkat pertama kota di dunia dengan kualitas udara terburuk menurut situs pemantauan polusi udara, IQAir berdasarkan pada data per pukul 09.46 WIB.
Dengan angka mencapai 159, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat. Kualitas udara ini diukur berdasarkan nilai Particulate Matter (PM2.5), yaitu polutan berbentuk debu, jelaga, asap dengan ukuran lebih kecil dari 2,5 mikron.
Nilai PM2.5 Jakarta pada pagi hari ini, mencapai 71,8 µg/m³. Angka itu 14,4 kali dari batasan yang ditetapkan WHO.
Polutan itu bias berasal dari pembakaran fosil semisal asap kendaraan ataupun pabrik hingga PLTU.
Kota selanjutnya yang memiliki kualitas udara terburuk di bawah Jakarta ada Delhi, India yang memiliki nilai 154. Kemudian Wuhan, China dengan nilai 144. Kota Lahore Pakistan bernilai 135, Shanghai China 133, serta Riyadh Saudi 131.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kemayoran Jakarta Pusat juga melakukan pengukuran angka PM2.5 Jakarta, dan masuk dalam kategori tidak sehat. Nilai tertinggi terjadi di pukul 07.00 WIB yaitu 85,5 µg/m³. Kemudian pada pukul 08.00 WIB turun menjadi 56,9 µg/m³.
Selain Jakarta, kota lain di Indonesia yang memiliki kategori kualitas udara tidak sehat adalah Semarang. Angka PM2.5 Kota Lumpia itu mencapai 69,6 µg/m³ per pukul 08.00 WIB.
Sebagai informasi, kualitas udara yang masuk dalam kategori baik atau hijau berdasarkan BMKG adalah yang ada di PM2.5 0-15,5 µgr/m3. Sedangkan kategori sedang atau biru berada di angka 15,6-55,4 µgr/m3.
Kategori Tidak Sehat atau kuning di angka 55,5-150,4 µm/m3, Sangat Tidak Sehat atau merah 150-250,4 µgr/m3, dan Berbahaya atau hitam > 250,4 µgr/m3. (*)
Redaksi Mitrapost.com