Pati, Mitrapost.com – SMA Negeri 1 Batangan (SMABA) mendapatkan kesempatan emas untuk menjalin kerja sama dengan AF Semarang di bawah tanggung jawab Institut Français Indonésie dalam program Volontaire de Service Civique (VSC).
Hal ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi SMA Negeri 1 Batangan. Selama kurang lebih dua pekan, di SMA Negeri 1 Batangan kedatangan seorang volunteer dari Prancis bernama Marvin Norman.
Agustina Pramu Indah selaku guru Bahasa Prancis di SMAN 1 Batangan mengatakan, dengan mengadakan program tersebut peserta didik diharapkan lebih dekat dan bisa mengembangkan kemampuan dalam berbahasa Prancis.
“Semakit dekat dan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Prancisnya, dengan belajar langsung dengan penutur asli Bahasa Prancis,” jelasnya kepada media Mitrapost.com saat diwawancarai, pada Jumat (16/6/2023).
Perlu diketahui, program VSC tersebut diikuti oleh beberapa kelas diantaranya kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan beberapa kelas XI MIPA yang ikut serta dalam pembelajaran.
Tak hanya itu, antusias belajar siswa juga terlihat dari semangat mereka. Terlebih setelah mereka belajar terlihat sangat termotivasi dan ingin mendalami bahasa tersebut.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengaku mendapatkan beberapa dukungan salah satunya dari Kepala Desa Lengkong.
“Awal-awal peserta didik sempat merasa takut salah dan malu, tetapi setelah beberapa saat mereka termotivasi dan semangat dalam belajar bahasa Prancis,” bebernya.
“Dan kebetulan kami mendapatkan support juga dari Kepala Desa Lengkong (stakeholder SMAN 1 Batangan) itu Bapak Yasadi berupa penginapan selama satu bulan,” tambahnya.
Sementara itu, Normant Marvin volunteer dari Institute Française Indonésie memberikan pesan dan kesan kepada peserta didik SMAN 1 Batangan. Ia mengatakan, untuk mencapai tumbuhnya komunitas penutur bahasa Prancis di Indonesia, perlu kerja sama dalam meningkatkan budaya antara Prancis dan Indonesia.
“In order to pursue the goal of a growing french speakers community in Indonesia, we all need to work on finding a common ground aiming to improve cultural cooperation between France and Indonesia (Untuk mencapai tujuan tumbuhnya komunitas penutur bahasa Prancis di Indonesia, kita semua perlu berupaya menemukan titik temu yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama budaya antara Prancis dan Indonesia),” tuturnya.
“In showing resolve into finding new teaching methods, teachers and I concluded to the point that learning a new language rely on the capacity to share other materials such as litterature, arts, or history (Dalam menunjukkan tekad untuk menemukan metode pengajaran baru, guru dan saya menyimpulkan bahwa belajar bahasa baru bergantung pada kemampuan untuk berbagi materi lain seperti sastra, seni, atau sejarah),” tutupnya. (*)