Pati, Mitrapost.com – Anak Tidak Sekolah (ATS) bisa mendapatkan prioritas di jalur afirmasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Jawa Tengah jenjang SMA/SMK di tahun ajaran 2023/2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Batangan, Isnaeni Tapa Astuti kepada wartawan media Mitrapost.com, saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
“Ditambah yang sekarang itu ada ATS, Anak Tidak Sekolah. Jadi sekarang anak-anak yang kesulitan sekolah sehingga dia harus berhenti, kalau di tahun ajaran kemaren dia tidak melanjutkan itu bisa anak tersebut mendapatkan prioritas di sistem jalur afirmasi,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan lantaran pada anak SMA/SMK di wilayah Provinsi Jawa Tengah pada tahun ajaran kemarin (2022/2023) masih ada siswa yang tidak sekolah atau putus sekolah.
Akan tetapi, jika jumlah siswa yang mendaftar di jalur afirmasi cukup banyak maka akan disesuaikan dengan tanggal dan tahun lahir siswa tersebut.
“Tapi kalau di jalur afirmasi itu jumlahnya cukup banyak, tapi ya nanti yang diprioritaskan yang tua dulu sesuai dengan tanggal lahirnya,” menurutnya.
“Jadi misalnya jalur miskin kita kok kuotanya cuma berapa persen, kalau misalnya dia kok lebih ya diperingkat usia seperti itu,” tambahnya.
Sementara itu, terkait anak putus sekolah, pihaknya selalu melihat kondisi saat masih di SMP dan selalu meminta data siswa yang mengalami putus sekolah dari pihak Kepala Desa masing-masing.
Keterangan tersebut dilakukan untuk mengetahui bahwa benar adanya bahwa siswa tersebut telah dinyatakan putus sekolah. Sebab, yang bisa mengetahui hal itu hanya dari lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Isnaeni menjelaskan bahwa kebanyakan anak tidak sekolah itu atas kemauman diri sendiri. Sehingga, perlu adanya kesadaran bahwa sekolah itu wajib ditempuh minimal jenjang SMA/SMK.
Tak hanya itu, kategori anak tidak sekolah atau putus sekolah karena kendala sakit juga nantinya akan menjadi pertimbangan oleh masing-masing pihak sekolah untuk ada kuota khusus untuk mereka.
“Atau juga mungkin anak putus sekolah kemaren tapi dia kendalanya sakit sehingga tidak bisa melanjutkan sekolah lagi, itu juga bisa masuk dikategori kami sehingga ada kuota khusus untuk mereka,” tutupnya. (*)