Kementan Sebut Penyakit Antraks Muncul Pertama Kali 1884

Mitrapost.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut penyakit antraks muncul pertama kali pada 1884.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin menjelaskan jika penyakit tersebut memang setiap tahun terjadi namun bukan endemis.

Menurutnya, penyakit tersebut tidak mudah dimusnahkan, namun hanya bisa dikendalikan.

“Antraks ada di Indonesia sejak 1884 dan setiap tahun memang terjadi beberapa kasus yang sporadis, tidak endemis pada daerah-daerah tertentu saja. Sehingga ketika ada faktor risiko (infeksi), spora (serbuk) ini akan aktif kembali menginfeksi,” jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Penyebab penyakit antraks sendiri dikarenakan adanya bakteri yang berasal dari hewan herbivora. Gejala hewan yang terinfeksi adalah mengalami demam tinggi, kejang, sulit bernafas, hingga rebah kemudian mati.

Jika terdapat hewan dengan kondisi tersebut, maka masyarakat dilarang menyembelih apalagi mengonsumsinya. Sebab hal itu bisa menjadi penyebaran spora. Spora antraks yang menyebar ke tanah dan lingkungan, bisa mengendap di sana hingga puluhan tahun. Sehingga hal itulah yang membuatnya sulit dihilangkan.

“Ternak yang mati atau sakit ini tidak boleh dibedah, harus dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Ketika dibedah akan terjadi spora, penularan, dan masuk ke dalam tanah dan bertahan sampai puluhan tahun,” jelasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati