Mitrapost.com – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri padat karya diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Bahkan disebut akan lebih besar dibanding dengan tahun lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani.
Ia menilai ada berbagai hal yang menjadi faktor PHK ini salah satunya karena aspek permintaan ekspor produk industri padat karya yang mengalami penurunan, sedangkan produk impor ilegal kini masih banyak masuk ke Indonesia.
Kondisi itu yang jadi penyebab produk tanah air menjadi tak mampu bersaing dari sisi harga.
“Terus automatisasi juga mempengaruhi industri tekstil kita. Jadi sekarang kelihatannya akan bertambah [PHK],” jelasnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa ada solusi penting yang perlu segera dilakukan yaitu menyiapkan peralihan lapangan pekerjaan bagi karyawan padat karya yang berkemungkinan terdampak PHK.
Peningkatan kemampuan para pekerja yang terdampak PHK juga disebutnya perlu dilakukan dalam proses tersebut. UMKM pun akan menjadi sektor yang diharapkan bisa berpotensi menjadi alternatif dalam menampung tenaga kerja.
“Apakah bisa shifting kemana nanti kalau PHK ini, kita harus siapkan tenaga kerja bakal kemana,” jelasnya.
Perkiraan terjadinya PHK ini juga dipengaruhi dari kondisi ekonomi global yang disebut belum membaik. Hal itu berdampak pada ekspor yang bergantung dari pemulihan ekonomi negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Eropa.
“Karena ini menurunkan permintaan Amerika dan Eropa berpengaruh terhadap Cina dan Jepang. Karena permintaan mereka menurun. Ini yang berat juga buat kita,” jelas Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Apindo, Anton Supit. (*)
Redaksi Mitrapost.com






