Suryamedia.id – Hari ini bertepatan dengan Hari Pramuka yang diperingati pada tanggal 14 Agustus setiap tahunnya. Peringatan Hari Pramuka secara Nasional berawal dari peresmian Gerakan pramuka pada 1961 oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Permulaan Terbentuknya Organisasi Kepanduan di Indonesia
Berdasarkan situs resmi Pramuka, Gerakan kepanduan muncul sejak 1912 di masa penjajahan Belanda. Saat itu, terdapat gerakan Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Kemudian, gerakan tersebut terpisah dari NPO dan berdiri sendiri dengan nama Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda pada 1914.
Kendati demikian, gerakan kepanduan tersebut berisi orang-orang keturunan Belanda dan tidak ada masyarakat asli Indonesia yang tergabung dalam gerakan tersebut.
Gerakan tersebut mendorong terbentuknya gerakan kepanduan bumiputera (Javaansche Padvinders Organisatie) yang diinisiasi oleh Pemimpin Keraton Solo Mangkunegara VII, serta organisasi-organisasi kepanduan Tanah Air berbasis agama, suku, dan lainnya, seperti Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia dan sebagainya.
Pada 1934, Bapak Pandu Dunia Lord Baden-Powell sempat mengunjungi beberapa organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya. Tak hanya itu, perwakilan gerakan kepanduan Indonesia juga sempat mengikuti Jambore Kepanduan Dunia di Belanda pada 1937.
Keikutsertaan Indonesia dalam acara tersebut dan pendirian Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem pada 19-23 Juli 1941 mendorong terlaksananya Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah pada 29 Desember 1945 dan melahirkan Pandu Rakyat Indonesia.
Namun, pelarangan organisasi tersebut di kawasan yang dikuasai Belanda pada Agresi Militer 1948, membuat masyarakat mendirikan beberapa organisasi kepanduan baru seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Semua organisasi kepanduan tersebut tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).
Sejarah Hari Pramuka Indonesia
Hari pramuka diperingati setiap tahunnya bertepatan dengan peresmian Gerakan pramuka pada 1961 oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang menghendaki organisasi-organisasi kepanduan di Indonesia bergabung menjadi satu, kemudian mengungkapkan kehendak tersebut dalam Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia pada Oktober 1959.
Untuk mempersiapkan organisasi tersebut, Presiden Soekarno meminta Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono menjadi panitia Gerakan Pramuka.
Peresmian Pramuka sebagai gerakan kepanduan di Indonesia diresmikan pada 9 maret 1961, yang juga diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka. Kemudian Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dilahirkan pada 20 Mei 1961, diikuti dengan pernyataan dari para wakil organisasi kepanduan Indonesia yang akan meleburkan diri dalam Gerakan Pramuka.
Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka baru diperkenalkan ke publik secara resmi. Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dipilih menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada periode pertama. Momen tersebut ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Panji Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX oleh Presiden Soekarno. (*)
Redaksi Mitrapost.com