Mitrapost.com – Kematian siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling Polda Lampung, Advent Pratama Telaumbanua masih diselidiki.
Dalam hal ini, paman Advent, Rahmat Telaumbanua, mengungkapkan bahwa pihak keluarga tidak percaya Advent meninggal sebab jatuh.
Bahkan, Rahmat mengatakan dirinya mendapatkan informasi adanya dugaan penganiayaan dari senior yang membuat Advent meninggal dunia.
“Kami mendapatkan informasi bahwa si Advent tidak meninggal normal, bukan karena terjatuh tapi itu dia sebenarnya karena perlakuan yang namanya Brigadir I bersama teman-teman,” kata Rahmat.
“Jadi, Brigadir I itu membanting badannya si Advent dan setelah itu mereka siksa dan mereka mengatakan tidak usah dikasih makan. Tapi itu kita belum jelas apa benar atau tidak,” tambah dia.
Sementara itu, Polda Lampung menyebut kasus tersebut akan diselidiki dan didalami untuk membuktikan kebenaran informasi yang diterima.
“Jadi informasi-informasi itu akan kami dalami. Hal-hal itu masih didalami, kami menunggu hasil pemeriksaan dari Bidpropam Polda Lampung,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik.